Asal Template

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger


Rabu, 31 Desember 2008

Tahun Baru

Tahun, Semesta, dan Kehidupan
“Mungkin Tuhan menciptakan Alam Semesta bagi kemaslahatan kita.” (Fisikawan Andrei Linde, Discover, 12/08)

Dalam beberapa jam lagi, Matahari terakhir tahun 2008 akan tenggelam di ufuk barat, dan warga dunia pun berpesta menyambut datangnya tahun baru. Inilah peristiwa yang mengulangi apa yang terjadi, setahun silam, dua tahun silam, sepuluh tahun silam, seabad silam, satu milenium silam, dan sejuta tahun silam… bahkan semiliar tahun silam sekalipun. Seperti kita petik dari ilmu astronomi, sistem Matahari-Bumi yang melahirkan konsep tahun - yaitu periode atau kurun waktu sekali Bumi mengelilingi Matahari - sudah lahir sekitar 4,5 miliar tahun silam.

Seperti inilah ”rutin” yang akan dijalani penduduk Bumi selama sekitar empat miliar tahun lagi, yakni sebelum Matahari mengembang menjadi bintang raksasa merah yang akan memanggang Bumi.

Menjadi pertanyaan menarik, masihkah kehidupan ada di Bumi saat itu? Atau manusia sudah bertransformasi menjadi makhluk pengelana antariksa? Pertanyaan itu masuk akal karena bahkan sekarang pun kondisi lingkungan di Bumi mulai tampak menurun akibat aktivitas manusia.

Tahun dan ”tahun”
Dengan jarak rerata dari bintang induk Matahari 150 juta kilometer, Bumi perlu 365 hari untuk sekali mengelilingi Matahari. Itulah satu tahun kita. Bagi planet Merkurius yang berjarak 57,5 juta kilometer dari Matahari, satu tahun di sana tidak 365 hari, tetapi 87,9 hari Bumi. Lalu satu tahun untuk Venus hanya 224,7 hari Bumi. Sementara itu, satu tahun untuk planet luar, yang jaraknya dari Matahari lebih besar dari Bumi, yakni Mars 686,9 hari Bumi, Jupiter 11,9 tahun Bumi, Saturnus 29,5 tahun Bumi, Uranus 84 tahun Bumi, Neptunus 164,8 tahun Bumi, dan Pluto 247,9 tahun Bumi. Ibaratnya, untuk merayakan tahun baru di Pluto - seandainya manusia bisa hidup di planet yang jauhnya 40 kali jarak Matahari-Bumi ini - diperlukan tempo 247,9 tahun!

Di Bumi, jangka waktu selama itu telah diisi oleh berbagai kemajuan teknologi dan peradaban yang luar biasa. Kalau saat ini di Pluto ada perayaan menyambut tahun baru, maka perayaan tahun baru sebelumnya terjadi tahun 1760 Bumi, satu dekade sejak awal Revolusi Industri di Inggris. Kita sudah menyaksikan betapa hebatnya perkembangan zaman sejak Revolusi Industri hingga hari ini.

Ya, ketika berbicara tentang tahun, yang berarti juga tentang waktu, manusia Bumi pun mau tidak mau harus berbicara tentang jarak. Jaraklah yang sebenarnya membuat manusia seperti tak berdaya - karena kecilnya - di hadapan kosmos yang mahaluas.

Dalam ketidakberdayaan menghadapi jarak, manusia telah memperlihatkan keteguhannya untuk tidak mau menyerah. Melalui wahana antariksa seperti Pioneer 10 (diluncurkan tahun 1972) dan Pioneer 11 (1973), mata manusia telah dibawa ke jarak lebih jauh dari planet Mars, sehingga citra planet raksasa Jupiter secara close-up pun bisa dibuat.

Wahana Voyager bahkan melangkah lebih jauh. Setelah diluncurkan tahun 1977, Voyager 2 menjadi wahana buatan manusia pertama yang mendekati planet Uranus dan Neptunus, sementara Voyager 1 yang menempuh arah berlainan kini telah memasuki ruang antarbintang.

Namun, harus diakui, meski ciptaannya telah berhasil menjangkau ruang antarbintang, jarak sekitar 10 miliar kilometer tersebut masih sangat-sangat kecil untuk ukuran kosmos.

Sekadar perbandingan, bintang terdekat dari Bumi, Alpha Centauri, sudah berjarak 4,5 tahun cahaya, padahal satu tahun cahaya - yakni jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun - adalah sekitar 9,5 triliun kilometer. Bisa kita hitung berapa triliun kilometer jarak Alpha Centauri ke Bumi.

Bisa juga kita hitung berapa jarak dalam kilometer dari Matahari kita yang ada di salah satu lengan Galaksi Bima Sakti (Milky Way) ke pusat Galaksi yang jauhnya 30.000 tahun cahaya. Juga bisa kita hitung jarak galaksi terdekat, yakni Andromeda, yang jauhnya 2 juta tahun cahaya.

Bak debu
Di hadapan kosmos, Bumi dan manusia ibarat debu yang dimensinya demikian kecil. Namun, Sang Maha Pencipta rupanya memberikan kelebihan yang sungguh besar kepada manusia. Ini diwujudkan dengan munculnya temuan ilmiah terakhir yang memperlihatkan bahwa alam semesta tercipta untuk kehidupan. Jadi, bukan kehidupan menyesuaikan diri dengan alam semesta, tetapi justru alam semestalah yang menyesuaikan diri untuk kehidupan.

Pemahaman baru ini muncul setahap demi setahap di kalangan astronom yang mempelajari kosmos. Astronom yang bekerja di kegelapan malam di observatorium Cile yang amat gelap dan tinggi merasakan dirinya bukan warga Bumi, tapi warga Galaksi. (The sensation of being on Earth faded away, she recalled. ”I was a citizen of the Galaxy.” Dari ”Space -The Once and Future Frontier”/NG)

Adanya kedekatan, meskipun terpisahkan oleh jarak mahajauh, seperti menyiratkan bahwa kehidupan merupakan ”anak kandung” alam semesta. Dalam penjelasannya kepada Tim Folger (Discover, Desember 2008), fisikawan visioner Andrei Linde dari Universitas Stanford di Palo Alto, California, menyebutkan, sifat-sifat dasar alam semesta secara ajaib pas untuk kehidupan. Kalau hukum fisika yang berlaku diubah sedikit saja - di alam semesta ini - maka kehidupan yang kita kenal ini tidak akan pernah ada.

Ambil dua contoh. Atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Kalau proton 0,2 persen lebih berat, ia akan tidak stabil dan akan meluruh jadi partikel lebih simpel. Atom lalu tidak akan eksis, demikian pula kita. Kalau gravitasi sedikit saja lebih kuat, bintang-bintang akan mengerut lebih kuat, membuatnya lebih kecil, panas, dan padat. Bintang tidak akan bertahan miliaran tahun, tetapi akan terbakar habis bahan bakarnya dalam jutaan tahun, lalu padam jauh sebelum kehidupan punya peluang untuk berevolusi.

Ada banyak contoh yang memperlihatkan bahwa alam semesta punya sifat ramah terhadap kehidupan sehingga para fisikawan sulit menganggapnya hanya sebagai kebetulan.

Kita hidup dalam satu waktu dan tempat khusus di alam semesta di mana kehidupan mungkin terjadi. (Ini dikenal sebagai Prinsip Antropik Lemah). Sementara Prinsip Antropik Kuat menegaskan bahwa hukum-hukum fisika memang bias (amat pro) terhadap kehidupan. Freeman Dyson, fisikawan di Institute for Advanced Study di Princeton, lebih gamblang lagi mengatakan bahwa Prinsip Antropik Kuat menyiratkan, ”alam semesta tahu kita akan datang”.

Kalau memang ini soalnya, tampaknya ada titah khusus yang diamanatkan kepada kehidupan, dan khususnya kepada manusia dari alam semesta, atau dari Penciptanya. Menjadi kewajiban kitalah untuk secara cerdas menangkap amanat tersebut. Ini tentu lebih serius daripada sekadar mengulang ritual setiap tahun tatkala Matahari di hari terakhir bulan Desember tenggelam di ufuk barat.

Read More......

Hi-Tech

Eko Marsyahyo, Dosen ITN Penemu Bahan Anti-Peluru dari Serat Pohon Rami
Terinspirasi Kata "Masad" dari Surat Al Lahab

Bahan jaket, helm, atau tank anti peluru biasanya dibuat dari serat Kevlar yang merupakan derivatif dari minyak bumi. Untuk jaket anti-peluru standar Polri dari bahan Aramid. Tetapi, dosen teknik mesin ITN Malang Eko Marsyahyo menemukan bahan lain yang ramah lingkungan, yakni dari serat pohon rami yang banyak tumbuh di Indonesia.
KHOLID AMRULLAH, Malang
--------------------------------------------------
Penampilan Eko yang ditemui Sabtu (27/12) cukup gaul. Mengenakan celana dan jaket jeans warna hitam, Eko mengajak Radar masuk di ruang kerjanya, ITN. Di pojok ruangan, benda-benda eksperimen yang dibuat Eko dipajang. Ada helm dari serat rami. Dia lalu menunjukkan barang-barang tersebut. Hanya, khusus untuk panel yang telah diuji coba tidak ada di ruangan itu Tetapi disimpan di tempat penelitiannya di UGM, tempat dia menempuh program doktor.

Eko menceritakan pengalamannya meneliti serat rami itu. Menurut dia, inspirasi meneliti serat muncul pada 2000 setelah dia membaca koran. Di koran itu ada tulisan di Pesentren Darus Salam Garut Jawa Barat telah menanam rami untuk bahan-bahan industri mobil. Awalnya, dia belum begitu tertarik.

Namun, tak sengaja ketika dia membaca terjemahan Alquran surat Al Lahab ayat 5 yang berbunyi "fiijiidihaa hablum min masad" (di dalam nereka yang panas itu -Abu Lahab- lehernya diikat dengan tali dari serabut). Dari situ rasa ingin tahunya semakin besar. Apalagi, dalam tafsir yang lain disebutkan, "masad" tidak hanya serabut kelapa, tetapi semua serabut. Dari situ dia semakin yakin, kata itu menyimpan banyak pengetahuan.

Dia pun mencari berbagai referensi tentang serat tumbuhan yang ramah lingkungan. Apalagi pada 2004 mulai ada kampanye global warming. Dari berbagai penelitian itu, lelaki kelahiran 1971 ini mencoba serat pohon rami varietas Pujon untuk bahan jaket anti-peluru.

Serat tersebut dijadikan kain dengan komposisi tertentu setebal sekitar 2,5 cm. Kemudian dilapisi perekat berupa lem. Dia membuat tiga level, level 1 untuk senjata kecepatan rata-rata 200 mter/detik. Senjata ini biasanya berpeluru timah panas. Level 2 untuk peluru berkecepatan rata-rata 328 meter/detik atau biasa yang digunakan polisi.

Sedang untuk level 4 berkecepatan di atas 900 meter/detik. "Untuk yang level 4 masih tembus dan peluru tidak nyantol," kata alumni Teknik Mesin ITN ini. Untuk senjata standar Polri sudah tidak bisa menembus panel yang level 2. Namun, dia tidak mencoba dengan senjata level 3, karena di Indonesia nyaris tidak pernah digunakan.

Menurut laki-laki berkacamata ini, uji coba itu dilakukan dua kali. Yang pertama dilakukan di Litbang TNI AU Bandung pada 2007 dan yang kedua di Litbang Hankam Jakarta pada 2005 lalu. Di dua lembaga tersebut untuk panel level 2 tidak mampu ditembus peluru standar Polri dari jarak 5 meter.

Saat ini Eko sedang mencoba untuk membuat panel level 4. Yakni untuk senjata perang berkecepatan paling tinggi. Menurutnya, senjata di level ini masih bisa menembus panel serat raminya saat ditembakkan dari jarak 5 meter. Pelurunya menembus dan hilang. Namun, dia masih yakin dengan komposisi yang baru, peluru tersebut akan bisa ditahan.

Setidaknya jika ditembakkan dari jarak 50 meteran. Karena pada umumnya jarak tentara yang perang itu minimal 100 meter. Tetapi memang, katanya, untuk jarak standar uji coba harus 5 meter. "Untuk level 4 itu selain rami juga harus ditambah dengan bahan-bahan lain," ujar dosen yang sedang menempuh program doktor Jurusan Teknik Mesin Bidang Material Teknik UGM ini.

Eko mengatakan, sebenarnya di Indonesia ini memiliki sumber daya yang besar. Jika pemerintah memberikan dukungan kepada peneliti untuk mengembangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Menurut dia, sebenarnya Indonesia bisa mandiri membuat alat-alat persenjataan itu. Karena kualitas peneliti Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Ayah dua anak ini mengatakan, berkat temuannya itu, makalahnya yang dikirim ke jurnal internasional banyak mendapat respons. Malahan, dalam jurnal internasional Industrial Textile, makalah Eko masuk sebagai lima besar tulisan yang paling banyak dibaca. Selain itu, dalam pameran Indodefence 2008 di UGM beberapa waktu lalu juga banyak menyita perhatian.

Saat ini, dia sedang memproses hak paten untuk temuannya untuk panel level 2. Dia mengatakan, sebenarnya yang meneliti serat rami sudah banyak, tetapi khusus untuk bahan jaket anti-peluru baru dirinya.

Menurut dia, pohon rami yang berasal dari daratan Cina itu bisa tumbuh subur di Indonesia. Selain itu serat rami adalah bahan yang ramah lingkungan. Malahan, dia mendengar saat ini Amerika melalui pihak ketiga telah menanam ribuan hektare rami di wilayah Kalimantan Timur. (lid/ziz)

Read More......

Selasa, 30 Desember 2008

Etika Ber e-mail

Cara Anda menulis email merefleksikan banyak hal. Status Anda di tempat kerja, cara Anda bekerja, tingkat stres, bahkan kepribadian Anda. Email, atau surat elektronik, merupakan cara berkomunikasi yang sangat penting bagi para atasan. Sebaliknya, email juga dapat disalahgunakan bila digunakan dengan cara yang salah. Berikut ini 10 dasar kiat menggunakan email yang baik.

1. Email bukan satu-satunya cara berkomunikasi
Email merupakan cara berkomunikasi yang cepat, mudah, serta dapat disimpan. Email sanggup mengirimkan pesan ke seluruh dunia hanya dengan mengklik mouse. Tetapi email juga dapat menyesatkan para atasan untuk berpikir bahwa mereka dapat mengatur pegawainya hanya melalui email. Jadi, gunakan email secara bijaksana tetapi jangan mengatur perusahaan melalui email. Anda tidak dapat mendekati semua orang yang ingin Anda dekati hanya melalui email, karena kehadiran Anda tidak dirasakan.

2. Tuliskan email secara pendek dan dengan kata-kata yang baik
Hindari menulis email yang sangat panjang. Melihat email yang panjang biasanya membuat orang malas membacanya, sehingga bisa jadi baru dibaca pada sore atau bahkan keesokan harinya. Anda harus tahu, kapan waktunya harus berbicara langsung dengan orang yang Anda tuju dengan mendatanginya atau cukup melalui telepon.

3. Tulis isi email dengan jelas
Ungkapkan maksud Anda dengan jelas. Perjelas mengenai hal yang diprioritaskan dan hal yang harus dikerjakan. Sertakan tombol jawaban agar Anda tahu bahwa email Anda sudah dibaca dan dimengerti oleh orang yang dituju.

4. Terbuka terhadap pertanyaan
Dukung pegawai untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan demikian memperlihatkan bahwa Anda selalu terbuka bagi mereka.

5. Ungkapkan kemarahan lewat tatap muka langsung
Isi email yang penuh amarah atau yang berisi kritikan dapat merupakan awal dari keributan. Persingkat email Anda agar tidak ada salah interpretasi pada yang menerimanya. Kendalikan pesan yang disampaikan, serta kendalikan juga perasaan Anda pada waktu menulis email tersebut. Dengan menelepon atau mendatangi langsung orang yang bersangkutan, merupakan cara yang jauh lebih baik bila ada hal-hal yang tidak memuaskan yang perlu dibicarakan.

6. Batasi email humor
Muka yang tersenyum memperlihatkan bahwa Anda sedang membaca sesuatu yang lucu. Tetapi terlalu banyak tersenyum akan mengganggu pada waktu Anda harus menulis email yang serius. Beberapa perusahaan melarang mengirimkan email yang berisi lelucon karena mengganggu waktu bekerja Anda.

7. Lima menit antara waktu menerima dan membalas email
Waktu lima menit merupakan waktu yang wajar dalam menjawab email. Bila pada saat akan menulis email Anda sedang marah, sebaiknya tunda dulu. Berdiri dari kursi kerja Anda, jalan di sekitar ruang kerja atau lakukan sesuatu sebelum mulai menulis email kembali.

8. Setiap hari tentukan waktu untuk menjawab email
Bila Anda sibuk, delegasikan kepada seseorang untuk menjawabnya (sekretaris atau bawahan Anda yang lain).

9. Belajar menulis email yang baik
Menulis email yang baik memerlukan latihan. Email harus memiliki beberapa peran dalam komunikasi Anda, apakah dengan para pegawai, teman usaha, atau dengan yang lainnya. Anda harus menyadari, tidak semua orang ataupun pegawai bisa bertemu muka dengan Anda secara teratur sehingga tidak dapat disalahkan bila mereka memberikan penilaian tertentu terhadap cara Anda menuliskan email.

10. Gunakan bahasa yang baik
Hindari kesalahan mengetik dan penggunaan kata-kata yang berantakan serta kata-kata klise.

Read More......

Kamis, 25 Desember 2008

Pengumuman Ujian Ulang Tahap I PLPG

Teman-teman peserta PLPG Bahasa Inggris Rombel 33 Bisa melihatnya di website http://um.ac.id kemudian klik Pengumuman Ujian Ulang Tahap I PLPG, lalu klik daerah anda masing-masing pada bagian unduh dokumen!
Selamat mencoba, kalau kesulitan call/sms 0818386654

Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 telah melaksanakan kegiatan PLPG selama lima tahap dan berakhir pada tanggal 19 Desember 2008. Dari hasil penilaian matadiklat PLPG terdapat 755 peserta yang harus mengikuti ujian ulang tahap I. Nama-nama peserta, matadiklat, dan jadwal ujian ulang dapat diperiksa dalam lampiran.

Untuk itu, kami harap saudara memanggil peserta terlampir untuk mengikuti ujian ulang tahap I pada :

Tanggal : 27 Desember 2008

Pukul : 08.00 sampai selesai

Tempat : aula dan ruang perkuliahan di lokasi J Fakultas Sastra

Alamat : Jalan Surabaya 6 Malang 65145



Disamping itu, kami harap para peserta hadir 60 menit sebelum ujian ulang untuk menyelesaikan keperluan administrasi dan membawa perlengkapan sebagai berikut.

Alat-alat tulis
Penunjang akademik: kurikulum, silabus, RPP, bahan pustaka/buku ajara, media/alat peraga(terutama untuk yang mengulang matadiklat praktik pembelajaran/peerteaching)
Proposal PTK (untuk yang mengulang PTK)


Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami sampaikan terima kasih



a.n Rektor/Ketua PSG Rayon 15

Pembantu Rektor I



TTD





Dr. Kusmintardjo, M.Pd

NIP 130809394

Read More......

Rabu, 24 Desember 2008

Beasiswa DIKNAS Kota Batu

BATU - Janji Wali Kota Batu Eddy Rumpoko memberi kucuran dana bagi para siswa dan guru berprestasi dibuktikan. Sebanyak 126 siswa dari tingkat SD hingga SMA dan guru berpestasi itu mendapatkan bantuan finansial. Selain guru dan siswa berprestasi, wali kota juga memberikan kucuran dana bagi 346 siswa kurang mampu. Dana beasiswa sebesar Rp 499,8 juta itu diberikan di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Batu, siang kemarin. "Jangan dipakai beli jajan semua ya. Sisakan untuk tabungan," kata Eddy Rumpoko, saat memberikan bantuan secara simbolis pada siswa berprestasi, siang kemarin.

Apresiasi yang diterima tidak hanya berupa uang. Khusus siswa berprestasi, mereka akan dapat bonus berupa rekreasi gratis ke arena Batu Night Spectacular (BNS) pada 25 Desember mendatang.

Di sela-sela pemberian bantuan kemarin, Eddy juga berharap prestasi yang telah diraih tersebut bisa dipertahankan tahun depan. Baik itu prestasi akademik maupun non akademik. "Saya ingin tahun depan kalian juga kembali dapat," tambah dia.

Dia lantas menjelaskan, harapan itu diberikan pada siswa karena pada tahun anggaran depan juga ada alokasi anggaran bagi siswa dan guru berprestasi. Bahkan jumlahnya lebih besar. Jika saat ini pemkot mengalokasikan anggaran Rp 550 juta, maka pada tahun depan direncanakan anggaran sebesar Rp 1 miliar.

Sementara Mistin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Batu mengatakan bantuan beasiswa itu diberikan dengan berbagai kategori. "Mulai dari 10 besar nilai ujian akhir nasional, hingga prestasi ketrampilan," kata dia.

Dia lantas menyebutkan, untuk kategori prestasi non akademik dialokasikan dana Rp 104,5 juta, akademik Rp 71 juta, beasiswa guru RSBI (rintisan sekolah berstandar internasional) Rp 120 juta, beasiswa guru SN (standar nasional) Rp 100 juta, beasiswa guru berprestasi Rp 10 juta, dan beasiswa untuk siswa kurang mampu sebesar Rp 94,1 juta.

Pemberian beasiswa itu cukup memberikan senyum pada siswa. Maklum, selain mendapatkan dana segar, juga ditambahi dengan acara wisata. Calvin Pranata, siswa SMP Widyatama salah satunya. Peraih juara II karate tingkat nasional itu mengaku akan memanfaatkan beasiswa yang diterima itu untuk menunjang kegiatan belajarnya. "Untuk kegiatan sekolah. Kalau sisa nanti saya tabung," kata dia. (yak/abm)

Read More......

Senin, 22 Desember 2008

SINDIRAN

Harga minyak mentah turun ke titik terendah.

Kalau BBM turun lagi, bisa masuk MURI!

Sultan tak mau jadi cawapres.

Jelas, masak raja jadi calon patih...

Tjahjo Kumulo: DPR bukan PNS, tak perlu selalu hadir.

Tapi juga jangan selalu bolos, dong!

Read More......

TELEKOMUNIKASI

Telekomunikasi: Makin Murah, Makin Mudah dan Makin Meriah

Senin, 22 Desember 2008 | 07:11 WIB

WAJAH Edo tampak sumringah, dua pot aglaonema lipstick yang dijualnya seharga Rp 80 ribu per pot, laku terjual setelah beberapa menit sebelumnya ia menelepon pelanggannya. Kini, tanaman-tanaman yang dipikulnya hanya tersisa tiga pot tanaman saja yaitu dua pot bromelia dan satu pot anthurium.

Sejak memiliki handphone satu bulan silam, pemilik nama asli Masriah itu memang memanfaatkan benar alat komunikasi ini untuk berjualan bunga. Setiap bertemu dengan para pembeli, Edo pasti akan meminta nomor handphone mereka. Alhasil, setiap ada tanaman baru yang dibawanya dari Bogor, Edo langsung mengirim pesan singkat kepada pelanggannya.

Edo mengaku memutuskan memakai handphone setelah tahu bahwa tarif telekomunikasi kini semakin murah. Meskipun HP yang dimilikinya terbilang murah, benda itu sangat berguna baginya untuk berkomunikasi dengan para pelanggan. "Nggak kayak dulu lagi, saya sering jalan keliling jalanan sampai jauh, nawarin bunga, tetapi pembelinya sedikit. Sekarang saya sudah punya belasan pelanggan tetap, tinggal telepon saja. Entar saya samperin," ucap lelaki asal Bogor yang berjualan bunga di seputar Jakarta Selatan.

Dari segi pendapatan, omzetnya pun naik drastis setelah ia memiliki HP. Saat belum memiliki HP, dagangannya paling banter laku Rp 50 ribu per hari, itu pun belum dipotong ongkos kereta ekonomi dari Bogor ke Jakarta pulang pergi. Kini dalam sehari ia bisa mengantongi minimal Rp 150 ribu. Bahkan pernah sehari dia meraup Rp 500 ribu dari penjualan aglaonema legacy yang masih mahal. Otomatis, ia kini tak pernah tekor lagi.

Senasib dengan Edo, Soleh (53) yang berprofesi tukang urut keliling juga memanfaatkan benar kehadiran handphone yang sudah bisa dibelinya enam bulan lalu. Dengan mematok tarif Rp 25 ribu per jam, dia kini telah mempunyai banyak pelanggan yang suatu saat akan memanggilnya baik lewat SMS maupun meleleponnya.

Dalam semalam, jelasnya, minimal empat orang memanggil dia untuk memijat, sehingga minimal dia mendapatkan uang sebesar Rp 100 ribu per malam. Hal yang jarang terjadi saat dia belum memiliki HP.

Edo dan Soleh adalah salah satu contoh kecil pengusaha mikro tanah air yang mendapatkan manfaat dan kemudahan mencari uang setelah tarif telekomunikasi turun. Pemerintah menurunkan tarif telekomunikasi interkoneksi yang mulai berlaku sejak 1 April 2008.

Sebelum ada kebijakan itu, bagi pengusaha mikro macam Edo, HP adalah barang elit yang masih terasa sulit dijangkau. Kini penggunaan alat telekomunikasi dengan tarif yang tak membuat kantong jebol ini membuat jumlah pelanggan telekomunikasi makin meluas hingga di pelosok Indonesia .

Menteri Komunikasi dan Informasi, Muhammad Nuh DEA pernah mengatakan, penurunan tarif dilakukan agar masyarakat kalangan menengah bawah bisa ikut menikmati teknologi ini. "Pada intinya agar pengusaha kecil dan mikro juga bisa memanfaatkan ini untuk meningkatkan usahanya," kata M Nuh.

Jumlah pemilik handphone tahun ini dipastikan melonjak tajam. Akhir tahun ini, penetrasi telekomunikasi di Indonesia diperkirakan bakal menembus angka 143 juta nomor aktif, atau sekitar 65 persen dari total penduduk Indonesia. Data per September menunjukkan, angka tersebut masih didominasi oleh tiga besar penguasa GSM.

Telkomsel memimpin pasar dengan 65 juta pelanggan, diikuti Indosat yang meraup 35 juta pelanggan dan XL dengan 25 juta pelanggan. Hingga pengujung 2008 ini, tingkat pertumbuhan pelanggan secara industri diperkirakan mencapai 30 persen. Jumlah operator pun semakin meriah, kini terdapat sebelas perusahaan telekomunikasi berbasis GSM dan CDMA. Setiap provider berlomba-lomba menawarkan tarif yang sangat miring. Perang tarif melalui iklan pun tak dapat dihindari.

Peningkatan drastis terjadi pada waktu bicara pelanggan yang mencapai ratusan persen. Bahkan, PT Excelcomindo Pratama Tbk, meraup perolehan yang terbilang dahsyat, mencapai lebih dari 1.000 persen setelah kebijakan penurunan biaya interkoneksi diberlakukan. Menit percakapan XL hingga dua kwartal lalu meningkat lebih dari 10 kali lipat dari 1,7 miliar menit pada Juni 2007 menjadi 19,3 miliar menit pada Juni 2008.

Pendapatan usaha pun melambung tinggi. Per September 2008, revenue XL mencapai Rp 9,2 triliun, atau naik 60 persen dibanding tahun lalu.
Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi memperkirakan, pertumbuhan pelanggan akan berlanjut hingga tahun depan. Namun karena murahnya tarif, maka pertumbuhan pendapatan akan melambat.

Hal ini juga diiyakan oleh Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), Merza Fachys. Tingkat pertumbuhan pelanggan 2009 diperkirakan masih mencapai 20 persen, sementara menit pemakaian akan naik empat hingga lima kali lipat dari tahun ini. Pertumbuhan pendapatan diperkirakan flat layaknya tahun ini.

"Tahun ini menjadi tahun bagi pelanggan dari kalangan menengah ke bawah. Karena murahnya, mereka pun kini mampu membeli handphone, sebagai akibatnya, selain pelanggan meningkat, percakapan pun melonjak tajam," kata Merza.

Perang tarif yang marak pada tahun ini akan mulai mereda seiring besaran belanja modal yang menyusut dibandingkan tahun ini. Terlepas dari pendapatan operator telekomunikasi yang mulai datar, pengamat telekomunikasi M Hendro Wiyono mengatakan, kebijakan penurunan tarif interkoneksi sangat menguntungkan masyarakat Indonesia. Terutama bagi masyarakat kalangan menengah bawah kini bisa mempergunakan layanan telekomunikasi untuk kepentingan mereka.

"Kebijakan ini mengena bagi masyarakat. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat kalangan menengah bawah dan di pelosok tanah air bisa memanfaatkannya," kata Hendro.

Murahnya biaya telekomunikasi kini membuat pengusaha mikro semacam Edo dan Soleh bisa berkomunikasi dengan para pelanggan untuk mengembangkan usahanya.

Hendra Gunawan
Sumber : Persda Network

Read More......

Jumat, 19 Desember 2008

Negara Kaya Miskin Internet

Negara Kaya Miskin Internet
Siapa yang menyangkal Arab Saudi negeri yang kaya raya. Ketika negara adikuasa ekonominya berantakan, Arab Saudi tak bergoyang. Negeri ini bahkan setiap tahun bisa mengeruk devisa dari jutaan jamaah haji sedunia. Semua tersedia di tanah kelahiran Rasulullah ini.

Namun di negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur ini tidak dimanjakan dengan kemajuan teknologi, khususnya akses internet untuk umum. Makkah dan Madinah bagai kota kaya yang miskin internet. Jika di Kota Malang internet menjamur di mana-mana, di dua tanah haram ini jangan harap bisa mudah mencari internet.

Di Makkah dan Madinah internet sengaja tidak dibiarkan menjamur. Toh internet juga tidak selamanya positif bagi penggunanya. ''Ini kan tanah rasul, jadi sejauh mungkin menghindari hal-hal negatif,'' ujar Sofi'i, seorang mukimin asal Indonesia.

Dengan kondisi seperti itu tak heran jika sudah enam hari di Madinah, saya belum menemukan internet di sekitar Masjid Nabawi. Hanya ada satu lokasi yang memasang jaringan wifi. Yakni di Hotel Hilton Madinah. Namun untuk bisa akses, harus tinggal di hotel bintang 5 itu.

Ngemper di pinggir hotel sebenarnya bisa, tapi pada saat musim haji, bagian lorong hotel tersebut sudah dihuni PKL. Lagi pula, untuk bisa koneksi internet harus memiliki password atau akses internet pasca-bayar yang dikeluarkan providernya.

Ini yang membuat jamaah tak bisa mengikuti perkembangan berita di tanah air. Di Makkah masih mending karena di Aziziyah ada dua warnet yang buka 24 jam. Kecuali saat azan pasti tutup, usai salat buka lagi.

Ada dua cara ngenet di Aziziyah ini. Satu tempat menggunakan kartu khusus pulsa seharga 10 riyal (Rp 34 ribu) per jam. Ada juga yang langsung di-timer satu jam bayar ke kasir 10 riyal. Kalau mau lama ya tinggal menyesuaikan dengan kantong kita.

Mukimin sendiri sering kesulitan menggunakan teknologi ini. Namun Sulhan, mukimin asal Pamekasan ini beruntung karena tetangganya orang Arab memasnag wifi. ''Saya bisa pakai internet sepuasnya,'' kata pria yang juga mutowif ini.

Tapi bagi pendatang seperti jamaah haji bisa ngenet dengan HP yang sudah di-setting oleh operator. Namun harga kartu perdananya 200 riyal (Rp 680 ribu). Selain kartu ini, masih ada Zein yang lebih murah karena ada bonusnya. Untuk SMS per 2.000 karakter hanya sekitar 8 riyal. Ini jauh lebih murah ketimbang ke warnet. Apalagi kadang computer yang disewakan speednya menjengkelkan. (*)

Read More......

Rabu, 17 Desember 2008

Kejahatan Terhadap Anak

Waspadai Kejahatan pada Anak

Kejahatan pada anak usia sekolah seolah menjadi santapan pembaca media sehari-hari. Mulai kasus penculikan, pelecehan seksual, hingga narkoba. Celakanya, semua kejadian itu banyak yang membuat orangtua “parno”, sehingga mereka pun berlomba-lomba memproteksi pergaulan anak. Pergi dan pulang sekolah diantar jemput mobil pribadi, pergi keluar rumah dibatasi bahkan kalau perlu dilarang, membekali anak telepon genggam lalu berkali-kali menelepon menanyakan keberadaan anak, dan berbagai sikap overprotective lainnya.

Adalah hal wajar jika orangtua ingin menghindarkan anak dari kejahatan, namun tindakan “sterilisasi” sebaiknya ditinjau kembali. Bukan apa-apa, lingkungan anak usia sekolah sudah lebih luas. Tindakan “mengerangkeng” anak tidak hanya menumpulkan kecerdasan sosialnya, tapi juga membuatnya tidak percaya pada lingkungannya.

Anak akan melihat lingkungan luar rumahnya sebagai tempat menyeramkan dan tak aman. Selanjutnya akan tertanam pada diri anak rasa curiga dan tak percaya pada lingkungan, selain kemampuan berbagi, toleransi, peduli, empati dan sebagainya tidak berkembang dengan baik.

Lagipula, anak yang disterilkan dari lingkungan luar rumah bukan berarti tidak berisiko tinggi menjadi korban kejahatan. Ingat, pelaku kejahatan tidak hanya orang asing, tapi juga orang yang sudah dikenal dekat. Tukang ojek langganan antarjemput sekolah, sopir pribadi, bahkan teman-temannya sendiri di sekolah. Celakanya, karena dikenal dekat dan akrab, orangtua tidak terlalu menaruh curiga. Lain halnya jika anak berinteraksi dengan orang asing, orangtua langsung pasang rambu-rambu, “Hati-hati dengan orang yang baru dikenal, ya!”

Jadi, yang harus dilakukan bukanlah “memenjarakan” anak, melainkan mengajarkan sikap kehati-hatian atau waspada. Itu berlaku bagi orang asing maupun orang yang sudah dikenalnya. Ibaratnya, bila kita mempunyai rumah di dekat sungai, bukan melarang anak bermain di sungai, melainkan harus mengajarinya berenang. Orangtua perlu membekali anak untuk bisa menjaga keselamatan dirinya. Dengan cara itu, anak sudah memiliki “tameng” saat berinteraksi dengan lingkungan, di mana lingkungan yang dihadapinya tidak selalu steril dan aman.

Read More......

Selasa, 16 Desember 2008

Inovasi Pembelajaran

Arie Susani, Juara I Inovasi Pembelajaran Bahasa Inggris Tingkat Jatim
Siswa Tak Perlu Artikan Kata per Kata

Sebagai seorang guru bahasa Inggris, Arie menilai siswa SMP masih banyak yang membaca teks bahasa Inggris dengan menerjemahkan kata satu demi satu. Padahal, tidak semua teks harus dibaca demikian. Arie pun menciptakan strategi balapan membaca (reading race) untuk mengurangi kebiasaan itu.
Arie memperlihatkan empat lembar teks bahasa Inggris yang ditulis di kertas berwarna. Teks itu singkat, terdiri hanya tiga paragraf. Jenis tulisannya menceritakan kejadian yang telah berlalu. Ada yang bercerita pengalaman menunggu teman, pengalaman kurang menyenangkan, dan pengalaman ikut kerja bakti. "Ini yang kami gunakan sebagai alat bantu untuk reading race atau balapan membaca. Teksnya bisa diganti-ganti, terserah guru," kata guru Bahasa Inggris SMPN 3 Malang ini, kemarin.

Dalam praktik pembelajaran bahasa Inggris, empat teks tersebut diperbanyak masing-masing empat buah. Enam belas teks tersebut kemudian ditempel di empat penjuru kelas. Depan, belakang, kanan dan kiri. Siswa harus beranjak dari tempat duduknya kalau ingin membacanya.

Siswa kemudian ditugasi membaca dengan cepat empat jenis teks tersebut. Siswa berdiri seperti membaca majalah dinding. Masing-masing siswa diberi waktu 15 menit untuk membaca dalam hati. Setelah itu, mereka membentuk kelompok dan diberi waktu 10 menit untuk menjawab 16 pertanyaan.

Setelah itu, mereka memaparkan jawabannya per kelompok. Ada tahapan skoring dan adu cepat menjawab pertanyaan itu. Lalu dilanjutkan membaca sekali lagi dalam waktu 5 menit untuk kemudian menceritakan kembali isi teks tersebut. Semuanya dilakukan mirip lomba. "Seperti cerdas cermat begitu. Tetapi mpdel kelompok," kata guru kelahiran Malang 42 tahun lalu ini.

Meski terlihat sederhana, metode membaca cepat itu dinobatkan LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) Jatim sebagai juara pertama inovasi pembelajaran bahasa Inggris. Strategi yang diciptakan Arie tersebut dianggap inovatif. Sebab, bisa meningkatkan scanning skill siswa dalam membaca sebuah teks bahasa Inggris. Istilah scanning skill dalam membaca teks bahasa Inggris bisa dianalogkan seperti membaca kamus. Tidak mungkin dibaca semua, melainkan dibaca dan dicari yang perlu saja. "Scanning skill itu begitu. Dibaca cepat dan tidak harus semua kata diartikan satu-satu. Diambil saja inti dan maksud dari tulisan itu," ungkap lulusan S-1 Bahasa Inggris IKIP Budi Utomo ini.

Menurut Arie, pelajaran membaca bahasa Inggris di sekolah-sekolah rata-rata tidak memisahkan antara membaca cepat (sering disebut scanning) dengan membaca cermat. Semua teks disamaratakan cara membacanya, yakni dengan cermat.

Padahal, kata Arie, untuk membaca tulisan bahasa Inggris tidak semuanya harus cermat. Ada banyak jenis teks bahasa Inggris yang hanya perlu dibaca cepat. Misalnya koran, brosur, cerita pendek, daftar belanja, mencari nomor telepon. "Kami melatih cara membaca cepat, namun tetap mengerti isi pokok pikiran setiap paragraf dari teks," ungkap mantan guru bahasa Inggris SMPN 7 Kota Malang ini.

Membaca cepat itu juga untuk melatih siswa dalam menjawab soal reading dalam ujian nasional (UN). Dengan waktu yang cukup mepet, siswa tidak mungkin membaca kata per kata. Mereka harus cepat namun langsung paham isinya. "Kalau dibaca satu demi satu ( kata per kata) bisa habis waktunya," katanya.

Dalam metode yang dia ciptakan, ada tiga manfaat lain yang bakal dirasakan siswa. Yakni, melatih kerja tim, meningkatkan kemampuan menceritakan kembali, dan mengikuti pelajaran dengan lebih menyenangkan. "Kalau hanya diberi teks atau buku lalu dibaca dan jawab pertanyaan, siswa sudah bosan," katanya.

Apakah siswa harus diberi empat teks sekaligus? Arie mengatakan tidak. Itu tergantung dari kemampuan mengingat dan kecerdasan siswa. Kalau siswa yang super, bisa diberi lebih dari empat teks. Kalau kemampuannya di bawah rata-rata, satu teks saja juga boleh. "Kebetulan kami coba di kelas akselerasi. Jadi kami buatkan empat teks sekaligus. Bisa dikurangi atau ditambah. Terserah guru," ungkapnya.

Ditambahkan, siswa cukup menerima dengan metode tersebut. Siswa yang dijadikan contoh penerapan metode tersebut menjadi paham bahwa membaca bahasa Inggris ada strateginya. Tergantung dari jenis bacaannya.

Selain itu, mereka juga merasa tertantang karena harus mengingat puluhan bahkan ratusan kosakata dalam empat teks tersebut. Kalau teks setiap pelajaran reading diganti, maka siswa bisa mengingat banyak teks. "Mereka juga jadi tambah heboh dalam kerja sama. Soalnya kan masing-masing mencoba menuangkan ingatannya dalam menjawab pertanyaan kelompok," kata mantan guru bahasa Indonesia di Australia ini.

Mulai kemarin, strategi meningkatkan kemampuan reading siswa itu telah ditularkan kepada guru-guru bahasa Inggris SMP se-Kota Malang. Arie berharap metode sederhana itu membantu guru dan murid. Sehingga penguasaan bahasa Inggris siswa bisa naik di atas rata-rata.

Read More......

Jumat, 12 Desember 2008

SEA Edunet

SEA EduNet (Southeast Asian Education Network)
seaedunet
Start on 2008 SEAMOLEC will be leading the effort of developing the SEA EduNet, along with other SEAMEO Centers and interested institutions in the region. The SEA EduNet will make use of the available and further enhanced technology of SEAMOLEC, and the infrastructure available across the region.

The SEA EduNet, is a network, a repository and portal tapping the expectedly vast rich learning object materials from Southeast Asian teachers, for Southeast Asian teachers, and by Southeast Asian teachers, and an open and distance learning mechanism encompassing ODL frames and practices in the Southeast Asian region.

The main objective of SEA EduNet as an educational network is to establish network among education institutions, educators, learners, and education community in Southeast Asian countries under the auspices of SEAMEO

seeedu_homepage
The objective of the SEA EduNet as open educational repository is to collect open educational resources in Southeast Asian countries for the purpose of reusability among Southeast Asian Educators.

We invite all of you especially from institution in Souteast Asia to join an have more collaboration program in our SEA EduNet.

Read More......

Kamis, 11 Desember 2008

Kantin Kejujuran

Kantin Kejujuran, Butuh Kawalan Guru
MALANG - Kantin kejujuran yang dibuka perdana di enam sekolah se-Kota Malang mutlak membutuhkan pengawalan guru. Tanpa adanya pembinaan dari guru atau kepala sekolah, keberadaan kantin yang punya misi mulia itu sulit dipertahankan. Setidaknya, pengalaman 30 tahun lalu membuktikan bahwa kantin kejujuran tak bisa 100 persen dikelola oleh siswa.

Pengamat pendidikan Malang Raya Kamilun Muhtadin kemarin menjelaskan di era 70-an, sudah ada pembentukan kantin sejenis. Penggagasnya guru pendidikan agama Islam Drs H. Muqoddas Murtadlo dari Malang. Namanya Koperasi Sekolah Generasi Tepercaya. Pengelolanya adalah murni koperasi sekolah yang digawangi oleh siswa.

Dalam waktu setahun, koperasi (dulu kantin sering disebut koperasi) itu pun tutup. Sebab, setelah dihitung-hitung, koperasi harus tekor. Pemasukan tidak seimbang dengan pengeluaran. Pembelajaran kejujuran melalui kantin itu sulit bertahan karena tak ada pengawalan guru. "Untuk tahun-tahun pertama, guru tetap harus mengawal. Setelah siswa terbiasa, baru dilepas sedikit sedikit," saran mantan Kasek SMAN 4 Kota Malang ini.

Seperti diketahui, enam sekolah di Kota Malang ditetapkan sebagai sekolah percontohan kantin kejujuran. Enam sekolah itu adalah SDN Pandanwangi I, SDN Tungjungsekar I, SMPN 5, SMPN 10, SMAN 5, dan SMAN 10. Peresmian kantin kejujuran dipusatkan di SND Pandanwangi 1. Wali Kota Peni Suparto, Kajari Kota Malang Witono, Kapolresta AKBP Atang Heradi, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Bahman turut hadir.

Kamilun menambahkan kantin kejujuran dibentuk tanpa tahap sosialisasi yang cukup dan waktu uji coba. Untuk itu, agar tidak terlalu tekor, maka sebaiknya menyediakan makanan ringan untuk sementara. Setelah kultur terbentuk, maka bisa ditingkatkan jenis dagangannya menjadi lebih beragam. "Kultur diciptakan dulu, baru mendorong jual beli secara jujur," saran mantan Kadiknas Kabupaten Malang ini. (yos/lia)

Read More......

Rabu, 10 Desember 2008

PLPG Bhs. Inggris Rombel 33 Th. 2008

Read More......