Asal Template

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger


Rabu, 30 Desember 2009

School

Rintisan SBI Jangan Sekedar Label, Apalagi Proyek

Selasa, 29 Desember 2009 | 17:44 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Yulvianus Harjono

BANDUNG, KOMPAS.com - Label rintisan sekolah berstandar internasional (SBI) tentu memberi kebanggaan bagi sekolah dan muridnya. Tetapi, hal itu diharapkan bukan sekedar label, apalagi proyek.

"RSBI, menurut saya, adalah proyek. Semestinya, kalau baik, tiap-tiap RSBI membuat indikator daya saing. Sebab, ini kan yang akan menjadi patokan daya saing dengan negara lain," ujar Djaman Satori, guru besar bidang Penjaminan Mutu Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung di acara Sosialisasi Regulasi Pelayanan Publik di Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/12/2009).

Jadi, menurutnya, RSBI bukan sekedar peningkatan fasilitas belajar berbasis TIK atau kemampuan berbahasa Inggris, melainkan juga perlu soft investment.

"Pendidikan itu adalah menyangkut soft insvenstment, proses belajar," tuturnya.

Read More......

Selasa, 15 Desember 2009

Gonjang-ganjing UN

Mendiknas: UN Tetap untuk Kelulusan
Senin, 14 Desember 2009 | 20:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian nasional (UN) yang tidak dijadikan salah satu syarat kelulusan siswa akan menyebabkan pesera ujian tidak serius mempersiapkan diri. Karena itu, UN 2010 tetap akan dipakai sebagai syarat kelulusan siswa dari satuan pendidikan, selain untuk memperkuat pemetaan pendidikan di Tanah Air.

Terkait usul untuk menjadikan UN hanya sebagai pemetaan pendidikan, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas)Mohammad Nuh di Jakarta, Senin (14/12/2009), meminta supaya kontroversi UN sebagai syarat kelulusan atau pemetaan pendidikan dihentikan. "Kalau hasil UN tidak melekat pada nilai pada orang per orang, maka bisa menjadi bias lagi. Karena UN itu tidak menentukan, nanti peserta menjawab sembarangan. Jadi kenapa persoalan UN terus kita kontroversikan? Jauh lebih baik, untuk menentukan kelulusan, juga untuk melihat standar pencapaian di tingkat nasional," kata Nuh kepada wartawan.

Mendiknas menjelaskan, sebelum Indonesia merdeka sampai dengan tahun 1972 ada ujian negara. Pada saat itu tingkat kelulusan antara 30-40 persen.

Sejalan dengan itu, lanjut Mendiknas, pada tahun 1969 dimulai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), yang salah satu programnya adalah menaikkan angka partisipasi kasar (APK). Pada saat itu banyak dibangun SD Inpres supaya banyaka nak yang bisa masuk sekolah.

"Tetapi digelarnya ujian negara mengakibatkan banyak siswa yang tidak lulus. Kesempatan orang bersekolah menjadi terbatas. Melihat kondisi itu, kemudian dibuat kebijakan baru ujian sekolah yaitu kelulusannya diserahkan kepada sekolah, " kata Nuh.

Mendiknas mengatakan, kebijakan yang kemudian diterapkan selama 20 tahun ini berdampak siswa lulus semua. "Kelulusan di setiap sekolah selalu 100 persen. Karena itu, dibuat yang namanya Ebtanas," terang Mendiknas.

Nuh memaparkan Ebtanas merupakan kombinasi antara ujian negara dengan ujian sekolah. Pada Ebtanas nilai siswa ditentukan menggunakan rumus PQR yaitu gabungan dari nilai rapor, ujian sekolah, dan ujian nasional.

"Hasilnya, ujian yang diselenggarakan oleh nasional tadi dengan ujian yang diselenggarakan oleh sekolah ada gap yang luar biasa. Siswa tetap lulus semua," ujar mantan Menteri Komuniaksi dan Informasi ini.

Menurut Nuh, berbagai jenis ujian sudah dilakukan dan hasilnya belum memuaskan. "Jadi apa yang diperdebatkan oleh orang-orang sekarang? Diserahkan kepada sekolah itu sudah dilakukan tahun 1972 dulu. Hasilnya jeblok, lulus semua. Munculah yang namanya seratus persenisasi. Lho kok sekarang mau ditarik lagi? Berarti kembali kepada (tahun) 1972 yang lalu," ujar Mendiknas.

Di tengah kontroversi UN yang masih berlangsung, menurut Mendiknas, peserta didik tetap harus siap menghadapi ujian dan tidak terjebak pada perbedaan-perbedaan pendapat. "Orang yang paling baik adalah orang yang paling siap. Oleh karena itu, tugas utama guru mengajar, tugas utama murid adalah belajar. Kalau kita sudah siap, diuji oleh siapa pun tidak ada masalah," jelas Nuh.

Mendiknas mendorong supaya siswa tahan banting dan mempunyai semangat yang tinggi. "Bagi saya tidak perlu dipertentangkan antara apakah itu pemetaan dan kelulusan," tegas Mendiknas.

Read More......

Jumat, 20 November 2009

Techno

Google Demonstrasikan Chrome OS
Jumat, 20 November 2009 | 08:09 WIB

MOUNTAIN VIEW, KOMPAS.com - Google akhirnya secara resmi memamerkan Google Chrome OS, sistem operasi terbaru yang sedang dikembangkannya dalam konferensi pers di markasnya di Mountain View, California, Kamis (19/11). Namun, jangan harap bisa men-download versi beta software tersebut karena baru konsep dasar yang diperkenalkan.

"Kami tidak meluncurkan produk hari ini. Jadi tak ada beta hari ini," ujar Sundar Pinchai, wakil presiden manajemen produk Google dikutip InfoWorld. Pada kesempatan tersebut Google baru memperkenalkan konsep kerja Chrome OS dalam bentuk animasi dua dimensi.

Chrome OS merupakan sistem operasi yang dibangun dari platform web Chrome yang sudah dirilis Google. Sistem operasi ini didesain untuk mewujudkan secara penuh sistem konsep komputasi berbasis web sehingga semua layanan dapat saling terhubung baik diakses melalui PC, laptop, maupun perangkat mobile melalui internet.

Jadi, tak mengejutkan kalau nantinya tampilannya mirip browser Chrome. Di bagian atas adalah tab yang berisi menu program untuk email, musik player, dokumen, instant messaging, dan instant video. Penjelasan tersebut diringkas dalam bentuk animasi yang telah dirilis di YouTube. Animasi tersebut memberi gambaran lebih rinci mengenai konsep Chrome OS.

Read More......

Rabu, 04 November 2009

Sains Butuh Perhatian...

Sains Butuh Perhatian...

JAKARTA, KOMPAS.com — Sains adalah bidang pengetahuan strategis bagi perjalanan bangsa ke depan. Namun, minat para calon mahasiswa memilih sains saat ini masih rendah.

Di sisi lain, umumnya kondisi laboratorium di fakultas-fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di hampir semua universitas di Indonesia dalam kondisi yang kurang menggembirakan. Kondisi tersebut sangat membutuhkan perhatian besar, bukan saja dari pengelola satuan pendidikan di perguruan tinggi, melainkan juga pemerintah dan swasta.

Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Dr des Soz Gumilar R Somantri dalam jumpa pers Seleksi Daerah Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi Indonesia (OSN PTI)-Pertamina, Selasa (3/11) di Kampus UI, Depok.

"Laboratorium dasar yang ada tidak terlihat sophisticated, selain tidak nyaman, juga tidak memberikan perasaan yang aman. Mana mungkin mahasiswa melakukan riset atau penelitian dengan peralatan yang usang," ujar Gumilar.

Pun, menurut Gumilar, kondisi tersebut dialami oleh rata-rata advance laboratory yang diperuntukkan bagi para dosen peneliti di banyak perguruan tinggi. Menurutnya, lab cycle pada advance laboratory tersebut rata-rata berumur pendek, maksimal dua tahun.

"Perputarannya cepat karena selalu saja ada yang baru. Untuk itu, perlu dukungan banyak pihak, setidaknya dukungan yang bisa menyokong kemandirian universitas untuk memiliki SDM yang akan mampu menciptakan dan mengembangkan peralatan-peralatan penelitiannya sendiri," tambah Gumilar.

Menurut Gumilar, hal itu menyebabkan para dosen S2 atau S3 selama ini pergi ke Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Serpong, Tangerang, untuk melakukan penelitiannya. Bahkan, para dosen peneliti itu terpaksa harus ke luar negeri.

Pelecut

Menurut Gumilar, salah satu penyebab rendahnya minat pelajar atau calon mahasiswa ke sains ternyata stigma Sains sebagai bidang pengetahuan yang sulit untuk dipelajari. Stigma "sulit" itu, kata Gumilar, juga berarti sulit dalam mencari pekerjaan setelah lulus kuliah.

"Itu karena kita sendiri yang menomorduakan sains. Sains masih sebagai kelas dua dibandingkan bidang lain, yaitu ekonomi, bisnis, dan lain-lainnya, padahal tuntutan kita ke depan kian sulit, mulai dari masalah kerusakan lingkungan, kesulitan energi, hingga pangan, dan sebagainya yang kelak sangat membutuhkan para ahli di bidang sains," ujar Gumilar.

Pendapat tersebut diamini oleh Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan. Karen menandaskan bahwa negara kita masih bergantung pada migas sehingga hal itu perlu dijadikan pelecut mahasiswa untuk mendalami bidang sains.

"Untuk itu, kami juga terus menggalakkan program-program CSR yang lebih strategis dan bermanfaat bagi dunia pendidikan, salah satunya upaya mendukung bidang sains dengan menggelar OSN sebagai program reguler," ujar Karen.

Menanggapi hal itu, Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional Suryo Hapsoro Tri Utomo justru terkesan menangkis pendapat Rektor UI. Tanpa merinci data yang pasti, Suryo mengatakan bahwa dua tahun belakangan ini peningkatan terjadi pada jumlah mahasiswa sains di semua perguruan tinggi.

"Saat ini kita sedang menuju pada fasilitas bersama penelitian antar-beberapa perguruan tinggi, rencananya ada tiga tempat," ujar Suryo, yang belum bisa menyebut ketiga tempat tersebut.

Read More......

Rabu, 14 Oktober 2009

sains

Misteri Lingkaran Awan Bercahaya di Moskwa
Awan, UFO Bercahaya atau Supranatural?

MOSKWA, KOMPAS.com-Misteri lingkaran awan bercahaya menaungi langit Kota Moskwa, Rusia, beberapa hari lalu. Berbagai spekulasi pun mencuat mulai teori meteorologi, lingkaran UFO hingga isu seputar kekuatan supranatural.

Namun, seorang juru bicara Badan Meteorologi Moskwa membantah fenomena alam itu terkait supranatural. "Gulungan (awan) melintasi Moskwa baru-baru ini, ada intrusi pada udara di Kutup Utara dan matahari bersinar dari barat. Ini lah bagaimana efek itu terjadi. Ini murni efek optik, meskipun terlihat impresif," kata juru bicara yang tidak diungkapkan identitasnya itu.

Namun tetap saja fenomena itu menyita perhatian dunia. Ribuan pengguna internet berlomba mengakses fenomena itu di YouTube:www.youtube.com/watch

Read More......

Rabu, 12 Agustus 2009

Sains

Puluhan Ribu Kilometer Persegi Es Arktik Meleleh

SEATTLE, KOMPAS.com - Puluhan ribu kilometer persegi es di laut Arktik meleleh, Minggu (9/8). Dengan mengamati melalui satelit, para ilmuwan memperkirakan luas lapisan sekarang adalah yang tersempit.

Peneliti kawakan Eddie Gruben menyaksikan es yang meleleh semakin luas per dekade. Pengamatan dilakukan sekitar 2.414 kilometer di utara Seattle, AS. Akhir pekan lalu tepi es tinggal berjarak 128 kilometer menjorok ke laut dan menurut Gruben (89 tahun), 40 tahun lalu, tepi es menjorok 64 kilometer lebih jauh ke laut.

Rata-rata temperatur global naik 0,6 derajat Celsius pada abad lalu, tetapi suhu Arktik naik jauh lebih cepat. Pada akhir Juli lalu suhu naik hingga 30 derajat Celsius. "Airnya amat hangat, anak-anak bisa berenang di laut," ujar Gruben.

Daerah tersebut merupakan permukiman suku Inuvialuit—sebutan untuk bangsa Eskimo Arktik bagian barat. Kamis (6/8), Pusat Data Nasional AS untuk Salju dan Es menyebutkan, sekitar 106.000 kilometer persegi es meleleh pada suatu hari bulan Juli. Ini ekuivalen dengan luas Indiana. Tingkat melelehnya es ini sama dengan peristiwa Juli 2007.

Dari laporan kantor meteorologi di Colorado, kondisi atmosfer sekarang mirip dengan tahun 2007 yang ditandai dengan langit yang amat cerah. Ketika itu es di Laut Beaufort di utara Arktik juga meleleh. (AP/ISW)

Read More......

Minggu, 09 Agustus 2009

Guru Oh Guru

Guru Tetap Setia Tunggu Tunjangan

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah guru yang telah lulus sertifikasi masih setia menunggu tunjangan sertifikasi yang tak kunjung turun. Dyah, guru Bimbingan Penyuluhan dan Konseling di sebuah SMA negeri di Kota Bandung, misalnya, sudah sejak Desember 2008 lulus uji sertifikasi portofolio. Dyah mengatakan, sudah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta pemerintah. Ketentuan beban kerja 24 jam pelajaran juga sudah dipenuhinya,

"Saya pernah bertanya ke pemerintah daerah, tetapi jawabannya bermacam-macam. Ada yang bilang tiap jenjang SD, SMP, SMA sekarang dipilah-pilah pembagian tunjangannya sehingga masih dirapikan administrasinya, penyebab lain karena ada guru di sekolah lain mengubah rekening, atau ada guru yang belum memenuhi persyaratan administrasi. Herannya, mengapa semua guru kena dampaknya kalau hanya sebagian guru yang kurang persyaratannya," ujarnya.

Guru-guru di SMAN itu yang seangkatan dengan dirinya dalam uji sertifikasi juga belum mendapatkan tunjangan. Dia berharap, pemberian tunjangan sertifikasi tersebut jangan ditunda-tunda. Para guru yang kesejahteraannya masih minim sekarang sangat membutuhkan tunjangan itu. Apalagi, tunjangan tersebut sudah jelas merupakan hak mereka.

Hakim, guru di SMAN 17 Jakarta, juga berharap tunjangan sertifikasi tersebut pencairannya lebih teratur. Dia lulus uji sertifikasi pada November 2008. Namun, tunjangan baru diterima pada bulan Juni lalu dengan jumlah tunjangan dirapel enam bulan. "Kalau lebih teratur guru lebih mudah mengatur keuangannya," ujarnya.

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional Baedhowi mengatakan di sela acara Simposium Penelitian Pendidikan pekan lalu, masih adanya guru-guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi umumnya disebabkan belum lengkapnya persyaratan administrasi, termasuk ketentuan beban kerja 24 jam pelajaran. Persoalan lainnya karena kesalahan pengisian informasi dan data oleh guru. Ada juga yang karena perubahan nomor rekening.

Read More......

Kamis, 25 Juni 2009

Edukasi

Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata "Memble"!

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan Test of English for International Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.

Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan tuntutan berbahasa Inggris aktif.

Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala sekolah di sekolah rintisan SBI rendah.

"Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah RSBI pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah kemampuan berbahasa," tutur Surya.

Read More......

Senin, 08 Juni 2009

Trend

Telepon Seluler, Modus Mencontek Masa Kini

MEDAN, KOMPAS.com - Petugas keamanan Universitas Sumatera Utara mengamankan empat peserta seleksi penerimaan mahasiswa baru. Mereka semua kedapatan membawa telepon seluler di ruang ujian saat proses seleksi berlangsung. Panitia menyatakan salah satu dari mereka gugur karena kedapatan menerima jawaban dari seseorang melalui telepon seluler.

"Kami sudah menginterogasi mereka. Hanya satu peserta yang kami serahkan ke polisi karena terbukti menerima jawaban dari orang lain," tutur Koordinator Keamanan Pelaksanaan Seleksi Mahasiswa Baru , USU, Wara Sinuhaji, Minggu (7/6), ditemui di sekretariat panitia.

Empat peserta ini antara lain berinisial AB, SNS, S NP, dan PS. Mereka semua merupakan peserta UMB IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Ketiganya menjalani seleksi UMB di Sekolah Menengah Pertama Negeri I, Medan.

Seorang peserta yang dibawa ke kepolisian berinisial AB dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Kabanjahe, Karo. Di depan petugas, AB mengaku mendapat kunci jawaban ini setelah membayar Rp 6 juta ke seseorang. "Seseorang ini tidak dikenalnya karena yang melakukan transaksi orangtuanya," kata Wara.

Seorang peserta bahkan nekat menyembunyikan telepon selulernya di dalam bra. Wara mengatakan, peserta tersebut berharap mendapat kunci jawaban dari temannya yang juga peserta ujian di lokasi lain. Adapun dua peserta lain mengaku tidak tahu jika membawa telepon seluler tidak diperbolehkan. "Tiga peserta ini belum menerima kunci jawaban, jadi tidak kami teruskan ke kepolisian," katanya.

Wara mengatakan peristiwa seperti ini nyaris terjadi setiap pelaksanaan seleksi mahasiswa baru berlangsung. Tahun lalu seorang peserta kedapatan merekam gambar soal saat proses seleksi berlangsung. Gambar ini selanjutkan dikirim peserta tersebut ke temannya.

Read More......

Rabu, 27 Mei 2009

Education

Anggaran Pendidikan, Kok Masih Kurang Terus Sih?

Kalau hanya mengandalkan dana dari pusat, proses pengakreditasian lembaga pendidikan tidak akan optimal, karena alokasi dana 20 persen dari APBN tersebut masih harus dibagi untuk gaji guru.

Rabu, 27 Mei 2009 | 11:51 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Jika hanya mengandalkan dana dari pusat, proses pengakreditasian lembaga pendidikan tidak akan optimal. Karena alokasi dana 20 persen dari APBN tersebut juga harus dibagi untuk gaji guru.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Mansyur Ramly, seusai menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Jaringan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 2009 di Semarang, Selasa (26/5) malam.

"Anggaran untuk pendidikan saat ini memang telah dialokasikan sebesar 20 persen dari APBN, tetapi jumlah tersebut juga meliputi gaji guru, bukan hanya anggaran langsung untuk pendidikan," katanya.

Menurut Mansyur, dengan dimasukkannya gaji guru dalam alokasi anggaran 20 persen tersebut, maka proses pengakreditasian lembaga pendidikan yang mengandalkan dana dari pusat tidak akan memberikan hasil optimal.

"Oleh karena itu kami juga mengharapkan partisipasi dari pihak pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) dalam proses pendanaan akreditasi lembaga pendidikan yang berada di daerahnya," katanya.

Read More......

Selasa, 21 April 2009

School

Lulus Kuliah Kok Gundah?
Sebelum memilih universitas, ada baiknya orangtua memerhatikan sistem manajemen, pengelolaan, kurikulum, serta fasilitas dan kualitas pengajarnya.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi itu menjadikan banyak orangtua kini lebih selektif mencari pendidikan bagi anaknya. Salah satunya adalah memilih tempat kuliah yang tepat.

"Hal paling utama dalam memilih perguruan tinggi adalah dengan memperhatikan kualitas pendidikan dan kualitas dosennya. Lebih baik lagi jika perguruan tersebut memiliki sebuah bursa kerja yang dapat membantu para lulusannya," ujar Prof. Dr. Yudi Julius, MBA, Rektor UPI Y.A.I.

Senada Yudi, Iwan Setiawan Dani, ST, Marketing and Promotion Manager Universitas Multimedia Nusantara pun menyarankan, sebelum memilih sebuah universitas, sebaiknya orangtua memerhatikan sistem manajemen, pengelolaan, kurikulum, serta fasilitas dan kualitas pengajarnya.

Memilih perguruan tinggi yang tepat bukanlah perkara mudah, apalagi melihat semakin ketatnya persaingan kerja di masa depan. Selain perguruan tinggi yang tepat, memilih jurusan yang tepat pun perlu diperhatikan.

Salah satu jurusan yang memiliki lapangan pekerjaan cukup luas adalah jurusan ekonomi atau akuntansi. Jurusan ini tentu banyak dibutuhkan perusahaan. Masalahnya, lulusan ekonomi atau akuntansi pun kini cukup banyak jumlahnya. Dus, mereka pun harus siap-siap bersaing dengan banyak pelamar lain untuk memerebutkan posisi pekerjaan di bidang itu.

"Selain menguasai bidang ilmu yang telah dipelajari di perguruan tinggi, sebaiknya mereka juga menguasai soft skills seperti komputer dan bahasa Inggris. Kemampuan lain seperti akuntansi dan presentasi pun sebaiknya dipelajari agar mudah mendapatkan pekerjaan nantinya," saran Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, Director The London School of Public Relations-Jakarta.

Siasat lain agar tidak gundah setelah kuliah adalah dengan memilih jurusan kuliah yang menjanjikan masa depan cerah. Yudi menuturkan, di masa lalu YA.I terkenal dengan Jurusan akuntansi keuangannya. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan krisis keuangan global, kini cukup banyak mahasiswa mengambil jurusan psikologi dan komunikasi di univeritas tersebut.

"Jurusan psikologi cukup menjanjikan karena dalam segala situasi, masyarakat pasti memerlukan ahli psikologi baik dalam dunia bisnis, marketing, politik, ekonomi, bahkan kesehatan. Jurusan komunikasi pun demikian, sebab banyak permasalahan yang dapat timbul akibat dari miss communication," tambahnya.

Read More......

Rabu, 01 April 2009

Buku

Jejak Berdarah sang Penakluk
Syahdan, awal 2003, mencuat segugus informasi pada jurnal bulanan, American Journal of Human Genetics. Sebuah tulisan bertajuk The Genetic Legacy of The Mongols, melaporkan penemuan penting adanya kesamaan pola gen pada populasi yang tersebar antara lautan Kaspia hingga Samudra Pasifik. Laporan itu adalah hasil riset dan kajian mendalam sekelompok ilmuwan genetika terhadap sampel pola DNA kromosom Y yang dimiliki sejumlah 2000-an pria di kawasan Eurasia. Singkatnya, mereka membuat kesimpulan cukup mengejutkan; ternyata dari 16 juta pria yang telah mereka teliti, merupakan bagian dari satu keluarga yang sangat besar.

Pada saat-saat pertama kali menyimpulkan riset itu, Tatiana Zerjal, salah seorang peneliti, sempat bergumam: ''Jenghis Khan!'' Meskipun pada awalnya dugaan tersebut mirip sebuah lelucon, dalam perjalanan waktu semakin banyak bukti (dari data-data yang telah ada), bahwa keterangan itu merupakan penjelasan terbaik. Mereka berkesimpulan bahwa Jenghis Khan dan bala tentaranyalah yang telah menyebarkan ciri genetika itu, dari Tiongkok Utara, sebagian Eropa sampai Asia Tengah pada 1209 hingga kematiannya sekitar 1227, saat mereka menginvasi daerah-daerah tersebut.

Jenghis Khan adalah tokoh sentral bangsa Mongol di abad 13. Sosok yang semasa kecil dikenal sebagai Temujin itu adalah keturunan raja. Ayahnya, Yasugei, adalah seorang khan (raja) yang mengepalai 13 kelompok suku Borjigin, salah satu suku utama Mongol yang terkenal gagah perkasa. Saat ayahnya terbunuh dalam suatu kudeta perebutan kekuasaan suku Borjigin, Temujin baru menginjak usia 13 tahun. Karena itu, ia tidak pernah dianggap sebagai penggantinya.

Ketika Temujin menginjak usia remaja, ia menjadi pemuda yang tangkas dan berani. Bakat kepemimpinan yang mengalir di tubuhnya, semakin kelihatan saat ia berumur 20 tahun. Suatu kali, secara diam-diam Temujin mengumpulkan kembali seluruh pengikut ayahnya dan melatih mereka dengan disiplin keras. Singkat cerita, ia balik menyerang bekas lawan politik ayahnya dan merebut kembali tahta khan suku Borjigin. Tak berselang lama, ia berhasil pula menyatukan suku-suku Mongol yang hidup terpencar antara Sungai Dzungaria dan Irtish. Bahkan pada 1202, Huraltai --majelis besar suku-suku Mongol-- menahbiskannya sebagai khan bagi seantero orang Mongol, dengan gelar fenomenal: Jenghis Khan atau Sayyid al-Mutlaq dalam bahasa Arab, yang berarti raja diraja.

Mengenai sejarah penghancuran yang pernah dilakukan Jenghis, tak banyak orang tahu. Mungkin sejauh ini, porsi yang paling sering kita dengar adalah penyerangan mereka atas Kota Baghdad, Irak. Karena itu, buku ini hadir mengkhususkan diri ihwal bangsa Mongol dengan informasi yang memikat. Dari buku ini kita akan mengetahui berbagai ulasan menarik terkait bangsa Mongol dan seluk-beluk kehidupan mereka. Lebih-lebih, perbuatan holocaust mereka atas beberapa wilayah yang merentang dari Tiongkok Utara, Tiongkok Barat, Kazahkstan Selatan, Tajikistan, Transoxania, dan Samarkand yang dulu merupakan wilayah dinasti Islam Khwarezm, hingga wilayah Timur Tengah dan sebagian Eropa.

''Belum pernah ada sebelumnya sebuah budaya yang memiliki dan menggunakan kekuatan untuk membinasakan seperti bangsa Mongol. Dan belum pernah juga sebuah budaya menderita sebagaimana yang tak lama lagi akan diderita dunia muslim,'' kata John Man, seorang travel writer ini.

Invasi dan sasaran Jenghis pertama adalah daerah-daerah tetangga. Tentunya, daratan Tiongkok yang membentang luas itulah yang paling dekat. Padahal, menurut John, yang juga penulis Gobi: Tracking the Desert (2001), Tiongkok di abad 13 adalah wilayah yang terbagi atas tiga daerah dinasti besar yang kuat dan sedang bersaing ketat. Yakni Jin, Sung, dan Xi Xia. Dari ketiga daerah itu, Xi Xia adalah titik terlemah yang diincar Jenghis. Negeri inilah kelak dalam catatan sejarah, daerah pertama yang digempur pasukan Mongol.

Penaklukan Baghdad

Pada 1258, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar 200.000 orang tiba di salah satu pintu Baghdad. Setelah diblokade puluhan hari, dinding-dinding Kota Baghdad yang kuat itu diserang pasukan Hulagu (salah seorang cucu Jenghis Khan). Tak ayal, kebiadaan segera meledak. Pembantaian, penjarahan, pemerkosaan, dan pembakaran berlangsung di mana-mana. Bala tentara Mongol menjarah dan menghancurkan masjid, istana, rumah sakit, bangunan kota, kanal-kanal, tanggul sistem irigasi, juga bangunan bersejarah. Tak ketinggalan, perpustakaan di Kota Baghdad pun ikut dihancurkan. Yang mengenaskan, ribuan koleksi buku dibuang ke Sungai Tigris hingga warna air sungai itu berubah hitam sewarna tinta. Para penakluk biadab itu membunuh sekitar 800.000 penduduk, termasuk Khalifah Abbasiyah, Al-Musta'sim, keluarga besar beserta seluruh pembesar kerajaan. Dalam sejarah, serangan ini mengakhiri era kekhalifahan Islam yang gilang-gemilang.

Penaklukan kota megapolitan Islam itu barangkali dapat mewakili keingintahuan kita akan peristiwa laknat sepanjang sejarah umat manusia tersebut. Kota Seribu Satu Malam yang menurut deskripsi John, dirancang berbentuk lingkaran sempurna dengan dinding pertahanan rangkap tiga yang dijaga 360 menara, berukuran sama dengan Paris di akhir abad kesembilan belas, dengan kekayaan yang tidak kalah itu, luluh lantah. Padahal Baghdad kala itu menjadi magnet kaum pedagang, cendekiawan, serta ratusan seniman yang datang dari berbagai penjuru, seperti Spanyol dan India Utara (hlm. 242).

Sekitar 1227, Jenghis Khan menemui ajalnya. Sebuah kematian yang rahasia, tak banyak orang tahu detailnya. Sampai sekarang kejadian yang hampir berumur 800 tahun itu masih menjadi mitos yang dikerubungi teka-teki. Diriwiyatkan, sebelum meninggal ia jatuh sakit gejala tifus. Sejarawan umumnya sepakat bahwa penyakit tersebut telah menjangkiti daerah kurang lebih 100 kilometer selatan pegunungan Liupan, daerah Qing Shui, Provinsi Gansu saat ini (hlm. 342-346). Dan, hingga hari ini, Jenghis Khan seperti menjadi sosok abadi yang terus hidup dalam gen seluruh keturunannya.

Membaca sejarah Mongol ibarat menyaksikan sejarah kelam diaroma pembantaian manusia. Sebuah riwayat kelam praktik genosida yang pernah terjadi di negeri ini, sebelum era tanam paksa. Yakni saat pembangunan jalan mega raksasa Anyer-Panarukan di masa Daendels. Nyawa rakyat kecil yang terpaksa ditumbalkan untuk pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer itu, menurut sumber Inggris, mencapai 12.000 jiwa. Sebuah praktik genosida yang tentu saja dapat kita sejajarkan dengan kekejaman bala tentara Jengis saat itu. (*)

*) Misbahus Surur, pembaca sejarah, kuliah S-2 di UIN Malang

---

Judul Buku: Jenghis Khan; Legenda Sang Penakluk dari Mongolia

Penulis: John Man

Penerjemah: Kunti Saptoworini

Penerbit: Pustaka Alvabet, Tangerang

Cetakan: I, November 2008

Tebal: 576 halaman

Read More......

Selasa, 31 Maret 2009

Hobby

Terarium, Gaya Minimalis "Berkebun"

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ubahnya akuarium, terarium juga menggunakan medium kaca. Hanya saja, jika akuarium digunakan untuk memelihara dan menikmati beragam ikan, terarium untuk memamerkan berjenis tanaman.

Memang, hobi ini masih belum banyak dilakukan. Orang masih memanfaatkan halaman rumahnya sebagai media menyalurkan hobi berkebun. Padahal, jika keduanya dilakukan sekaligus juga tidak masalah.

Untungnya, terarium bisa diletakkan di mana saja. Hanya saja, pemilihan tempat peletakkan sebaiknya harus dilakukan sesuai kebutuhan dan kepentingan.

Anda yang tinggal di apartemen tentu cocok "berkebun" dengan cara ini. Jika di rumah kecil terarium dilakukan karena terbatasnya ruangan, di rumah besar fungsinya justeru tidak kalah penting. Terarium bisa diletakkan sebagai penghias meja ruang keluarga, sudut ruang keluarga, atau teras tamu.

Satu hal perlu diperhatikan. Tidak semua tanaman bisa ditanam di wadah ini. Memang, terarium cocok hanya untuk jenis tanaman yang lamban umur pertumbuhannya. Dan tentu saja, tanaman yang juga tidak sulit dirawat.

Sebutlah misalnya, Sansiviera, Bromelia, Kaktus atau Sukulen. Tanaman-tanaman tersebut tergolong tahan lama dan pertumbuhnya tidak terlalu tinggi besar. Pun, yang terpenting, penyiraman tidak perlu setiap hari.

Tips berikut bisa dijadikan acuan jika ingin memulai hobi "berkebun" terarium:
Komposisi
Inilah seni dari terarium, yaitu memosisikan tanaman sesuai tinggi dan rendahnya. Ya, ini tahap yang cukup sulit saat akan memulai hobi ini. Selain butuh kesabaran tinggi, menempatkan komposisi tanaman juga membutuhkan kecermatan. Komposisikan tanaman dengan baik tanpa membuatnya berdesakan. Tinggi rendah tanaman juga harus dibuat proporsional dan merata.

Media Tanam
Kompos, zeloit, atau arang bisa menjadi media tanam yang tepat bagi terarium. Agar gradasi warnanya keluar, peletakkan ketiga media tanam tersebut harus secara terpisah, jangan dicampur adukkan sekaligus. Agar air mudah meresap saat disiram, arang harus diletakkan di bagian paling bawah.

Menyiram
Perawatan terhadap tanaman-tanaman "khusus" terarium ini sangat mudah. Air cukup disiram melalui pinggiran kaca, tidak perlu disiram sekaligus langsung ke tanamannya. Tak lain, hal ini untuk menghindari tanaman tidak layu dan membusuk.

Menjemur
Dua atau satu kali seminggu, terarium perlu dikeluarkan dari dalam rumah. Sedikit terpaan sinar matahari pagi cukup untuk membuat tanaman tidak lekas busuk. Mengurangi banyaknya asupan matahari pun merupakan cara untuk menghambat pertumbuhannya supaya tidak cepat besar.

Proses penjemuran terarium pun sebaiknya tidak secara sekaligus. Diawali dari teras, tanaman bisa dibiarkan dulu beradaptasi dengan sedikit sinar matahari. Dua tiga kali kemudian, terarium bisa dipindah langsung di bawah matahari.

Read More......

Rabu, 25 Maret 2009

Warning

Ubur-ubur, Indah Tapi Mematikan
VIVAnews - Saat bermain di pantai apakah kalian pernah melihat hewan ubur-ubur? Warnanya transparan dan berbentuk seperti agar-agar atau jeli. Jika di dalam air, ubur-ubur akan terlihat sangat indah karena tubuhnya yang transparan terkena cahaya bersinar warna-warni seperti lampu dalam air.

Meskipun bentuk dan warnanya indah, ubur-ubur termasuk hewan laut yang sangat mematikan. Sengatan ubur-ubur bisa menimbulkan rasa gatal pada kulit manusia hingga menyebabkan kematian.

Salah satu jenis ubur-ubur yang sengatannya sangat mematikan yaitu
Chironex fleckeri. Tubuhnya yang berbentuk seperti lonceng, terdiri dari puluhan atau ratusan tentakel yang mengandung racun mematikan.

Jika salah satu tentakel milik Chironex fleckeri menyengat tubuh
manusia, maka racunnya bisa membuat seseorang meninggal dunia hanya dalam waktu kurang dari lima menit. Dan sampai saat ini belum ditemukan obat penawar racunnya.

Ubur-ubur mematikan itu terkadang tidak terlihat dalam air karena
tubuhnya yang berwarna transparan. Panjang tubuhnya beragam, dengan lebar antara 4-20 cm dan panjang 10 cm.

Meskipun tubuhnya transparan, tentakelnya memiliki warna ungu atau kebiruan dan akan terlihat saat dikeluarkan dari tubuhnya. Tentakelnya memiliki panjang lebih dari satu meter. Satu tentakel mengandung racun yang sangat tinggi. Tentakel ini digunakan untuk mencari makan dan melindungi dirinya dari serangan musuh.

Ubur-ubur jenis Chironex fleckeri banyak terdapat di pantai utara
Australia, perairan Atlantic di pantai timur Amerika Serikat, dan laut Hindia.

Read More......

Kamis, 19 Maret 2009

Techcomp,

Kelola Facebook dari Desktop

“Anak gaul” di jagat maya pasti kenal Facebook. Situs jejaring sosial atau situs perkawanan ini memang makin populer saja. Maklum, jalur akses yang kian beragam (mulai dari PC sampai gadget semacam BlackBerry) dan fitur serta pengelolaan yang beragam menjadi alasan mengapa situs yang dibangun oleh Mark Zuckerberg pada Februari 2004 ini kian beken saja.

Padahal, pada awalnya, situs jejaring Web ini keanggotaannya dibatasi untuk siswa dari Harvard College saja. Selanjutnya, diperluas ke perguruan tinggi lainnya di wilayah Boston, Amerika Serikat, hingga ke negara bagian lain dan seluruh dunia.

Begitu pun pengelolaannya. Jika sebelumnya Anda hanya bisa mengakses situs jejaring dengan mengunjungi situs Web-nya melalui browser Internet, maka kini sejumlah aplikasi—baik dalam bentuk software mandiri maupun plug-in—bisa dimanfaatkan untuk memantau perkembangan akun Anda di situs web bernuansa biru tersebut.

Tak Hanya via Browser
Kebanyakan software pendukung untuk Facebook berfungsi memberikan notifikasi bahwa ada perkembangan baru di akun Anda, semisal adanya pesan pribadi & wall-to-wall yang baru, sampai poke dan friend request. Juga ada aplikasi yang memungkinkan Anda bisa langsung menyetujui friend request dan merespon setiap pesan tanpa harus membuat akun di browser.

Seperti disebut di atas, aplikasi pendukung Facebook ini secara umum terbagi dua, yaitu aplikasi tunggal dan aplikasi tambahan (plug-in atau add-on). Aplikasi tunggal pendukung pengelolaan Facebook antara lain adalah Facebook Desktop 1 (www.ericzhang.com), Facebook Gadget 1 (www.turhanaydin.eu/gadgets), 8hands 0.9.135 (www.8hands.com), FizzBoost for Facebook 2.0 (www.gamaroff.org), Fosimo (www.x2line.com), Sociagami 1.0.17(www.sociagami.com), sampai aplikasi pengelola chat dalam Facebook—Digsby Build 45 (www.digsby.com).


Jika Anda suka menggunakan yahoo! Widgets —aplikasi untuk mendayagunakan desktop sehingga bisa ditambahi aneka widgets atau aplikasi mini— cobalah mencari sejumlah widget untuk mengelola Facebook.

Dua widget yang kami temukan di sumber unduh resminya (http://widgets.yahoo.com) adalah Facebook Notifier dan Update Facebook Status. Jika tetap ingin mengontrol akun tetap lewat browser, coba tambahkan sejumlah add-on pendukung jika Anda menggunakan Firefox sebagai alat browsing.

Banyak add-on berkaitan dengan facebook di https://addons.mozilla.org. Ada fasilitas untuk mengolah foto seperti Facebook Photo Album Downloader dan FacePAD: Facebook Photo Album Downloader. Ada pula yang khusus untuk mengatur video, yaitu Facebook Video.

Lainnya, sebut saja HugBack for Facebook, Facebook Toolbar, Pink Facebook, Notre Dame Facebook Style, Boost for Facebook, Facebar, dan Who Is This Person?. Yang terakhir ini berguna untuk mencari informasi orang di internet, termasuk dengan menelusuri Facebook.

Tak rugi untuk meng-install itu semua, meski harus menambah tenaga untuk meng-install-nya. Sebab, pengelolaan Facebook akan lebih praktis. Ini bisa berarti Anda tidak perlu bolak-balik dari dokumen kerja ke browser, hanya untuk melongok akun. Cukup melihat notifikasi atau perkembangan baru dari aplikasi yang ter-install di desktop.

Kelola dengan Fosimo
1. Unduh installer file Fosimo dari situs www.download.com atau situs resminya. Klik-dobel file tersebut sampai muncul bar proses instalasi. Tunggui sampai tuntas, lalu jalankan. Pertama kali akan muncul boks Facebook Login. Isikan username Anda dan password-nya, lalu klik [Login].

2. Pada boks yang muncul berikutnya, klik [Allow]. Kini aplikasi sudah aktif, ditandai dengan munculnya icon kotak jingga berisi huruf F di system tray (sudut kanan bawah layar). Klik-kanan icon tersebut, dan pilih opsi yang tersedia. Untuk memantau status teman, klik [Check Friend Status].

3. Selanjutnya, akan muncul panel besar berisi status beberapa teman Anda di layar. Anda juga bisa melihat profil Anda sendiri dengan mengklik opsi [My Profile]. Jendela berisi data ini bisa Anda manfaatkan untuk mengubah status Facebook Anda dengan mengetikkan sesuatu di kotak teks. Klik [OK].

4. Munculkan daftar teman Anda dengan mengklik opsi [My Friend]. Dalam boks Profil List ini, Anda bisa melihat semua nama teman. Jika Anda mengklik salah satu nama, lalu mengklik [View], profil teman Anda akan muncul.

5. Hendak mengunggah foto ke akun? Gampang saja. Klik opsi [Upload Photos]. Pada boks dialog yang tampil, klik [Choose File to Upload] dan pilih foto yang hendak ditayangkan, dan klik [Open]. Pilih album foto yang hendak ditambahkan dari menu drop-down, “Photo Album”. Jika hendak membuat album baru, isi menu “Create New Album”.

CATATAN
Fosimo menuntut minimalWindows XP/Vista, RAM 256MB, harddisk 1GB, .Net Framework 2.0 3.0, koneksi Internet. File installer-nya berukuran 628KB, dan bisa diunduh di www.x2line.com, atau www.download.com

Read More......

Senin, 16 Maret 2009

Comp.

Firefox Loncat dari 3.1 ke Versi 3.5
JAKARTA, Kompas.com – Sudah mencobai RC2 dari Firefox 3.1 Beta 3? Berukuran 17MB dan stabil berjalan di Mac dan Windows, rilis Beta 3 boleh-boleh saja Anda gunakan untuk test drive teknologi terbaru Mozilla. Beta 3 ini kebanyakan merupakan rilis bug-fix.

Kabar terakhir dari Mozilla Developer Center, setelah rilis Beta 3 ini Firefox 3.1 akan dinamai Firefox 3.5. Nah, minggu ini bersiaplah menerima kehadiran versi final dari Beta 3 tersebut. Beta 3 final ini kelak dijanjikan akan menampilkan penanganan video online, update software, kompatibilitas add-on dan kinerja yang lebih baik.

Sebenarnya Firefox 3.1 Beta 3 dijadwalkan akan dirilis 10 Maret lalu. Namun jadwal Mozilla ternyata meleset. Beta 4-nya dijadwalkan hadir 14 April. Kemungkinan besar jadwal itu juga tidak akan dipenuhi mengingat saat ini nyaris 100 bug masih menghantui produk tersebut, dan tiga di antaranya merupakan bug serius yang dikategorikan sebagai Priority 1 Blockers.

Read More......

Rabu, 04 Maret 2009

Sains

Misi Pertama Pencarian Planet Seperti Bumi

WASHINGTON,RABU-NASA kini sedang mempersiapkan peluncuran pesawat antariksa Kepler, dengan teleskop antariksa baru yang untuk pertama kalinya akan mampu mendeteksi berbagai planet seperti Bumi di luar tata surya.

Kepler dijadwalkan akan diluncurkan dengan roket Delta II dari Pangkalan AU Tanjung Canaveral, di Frolida, pada 5 Meret pukul 10:48 waktu setempat atau 6 Maret pukul 10:48 WIB.

Misi tersebut merupakan misi pertama Badan Antariksa dan Aeronautika (NASA) AS dalam pencarian planet-planet yang mengorbit berbagai matahari sama seperti Matahari kita, pada jarak dan temperatur yang tepat sehingga memungkinkan adanya air yang mendukung kehidupan.

"Kepler akan merintis jalan menuju tapal batas tak dikenal pada galaksi kita, Bima Sakti. Dan berbagai penemuannya boleh jadi akan mengubah secara mendasar pandangan manusia atas galaksi tersebut," kata direktur astrofisika pada badan antariksa itu di kantor pusatnya Washington, Jon Morse, dalam jumpa persnya, seperti dilaporkan AFP, Rabu (4/3).

"Sensus keplanetan Kepler akan menjadi penting sekali bagi pemahaman banyaknya planet seperti Bumi pada galaksi kita dan perencanaan misi-misi yang akan mendeteksi secara langsung dan mengenali ciri-ciri dunia-dunia seperti ini di sekitar bintang-bintang di dekatnya," imbuhnya.

Dilengkapi dengan kamera terbesar yang pernah diluncurkan ke antariksa, yang dikenal sebagai charged couple devices (CCD) 95 megapiksel, teleskop Kepler mampu mendeteksi bintang-bintang yang berkedip secara berkala akibat tertutup planet-planet saat benda langit itu melintas di dekat bintang-bintang tersebut.

Dengan biaya hampir 600 juta dollar, misi Kepler akan berlangsung selama tiga tahun dan meneliti lebih dari 100.000 bintang seperti Matahari di kawasan konstelasi Angsa dan Lira di galaksi Bima Sakti.

Tak terlalu panas dan juga dingin

Menurut William Borucki, penyelidik utama Kepler yang berkedudukan di Pusat Riset Ames, NASA, di California, proyek itu akan menemukan tempat-tempat dimana kondisi sempurna untuk mendukung kehidupan. "Apa yang menarik perhatian dalam penemuan kami adalah planet-planet itu tak terlalu panas dan tak terlalu dingin. Suhunya cukup memadai," katanya. "Kami akan mencari planet-planet dengan suhu yang betul-betul memadai bagi adanya air cair di permukaan planet."

Teleskop itu, yang siap memelototi sebuah tempat di langit dalam seluruh misinya, mampu melihat bintang-bintang yang kedipannya dipengaruhi planet-planet.

"Planet-planet seperti Bumi di kawasan yang dapat dihuni secara teoritis akan memerlukan waktu setahun untuk mengorbit. Jadi rentang kehidupan tiga tahun Kepler akan memungkinkan proyek itu untuk memastikan kehadiran sebuah planet dengan mengamati dampaknya yang tak kentara atas bintang-bintang yang diedarinya," kata NASA dalam sebuah pernyataannya.

"Jika kami menemukan banyak planet, ia tentu saja mengandung arti bahwa kehidupan boleh jadi suatu yang lazim di seluruh galaksi kita, dan ada peluang bagi kehidupan untuk memiliki tempat berkembang," kata Boeucki.

"Jika planet tak ditemukan atau hanya sedikit ditemukan, itu boleh jadi menegaskan bahwa planet-planet yang dapat didiami seperti Bumi sangat jarang dan Bumi kemungkinan satu-satunya pos terdepan bagi kehidupan," katanya.

Read More......

Rabu, 25 Februari 2009

Iptek, Politik, dan Politisi

Iptek, Politik, dan Politisi
Sesungguhnya yang sanggup mengabaikan iptek sekarang ini? Pada setiap kesempatan kita pasti membutuhkan bantuannya.... Masa depan ditentukan oleh iptek dan orang-orang yang bersahabat dengannya.

(Jawaharlal Nehru, dikutip dari ”India Perspectives”, 8/2008)

Politik ternyata juga kemauan. Semasa memerintah, Presiden George W Bush banyak memveto isu lingkungan. Misalnya, Protokol Kyoto tidak mau ia tanda tangani. Lalu, ketika Negara Bagian California minta persetujuan untuk menetapkan sendiri aturan mengenai emisi gas rumah kaca dari mobil dan truk, Bush menolak. Kini, setelah menjadi presiden, Barack Obama meninggalkan pendekatan pasif Bush terhadap lingkungan. Menanggapi permintaan California, Obama, 26 Januari lalu, segera memanggil Badan Perlindungan Lingkungan untuk mempertimbangkan permintaan tersebut.

Kalau saja California mendapat persetujuan dari Obama, akan ada 13 negara bagian, dan diyakini akan bertambah lagi, yang akan menerapkan peraturan serupa. Sebagai konsekuensinya, pabrik pembuat mobil di Amerika dan di tempat lain akan dipaksa untuk memproduksi mobil dan truk yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan yang ada sekarang ini, dan itu dilakukan dalam tempo lebih cepat (IHT, 28/1).

Keputusan mengenai California di atas tidak saja penting untuk menghasilkan kendaraan hemat bahan bakar minyak, tetapi juga memperlihatkan komitmen Presiden Obama dalam upaya menanggulangi meningkatnya gas-gas rumah kaca.

Kalau George W Bush memulai pemerintahan dengan meninggalkan janji kampanye untuk meregulasi gas karbon dioksida dan dengan mundur dari Persetujuan Kyoto, Obama memulai pemerintahannya dengan sinyal jelas, ia tidak akan ragu- ragu menggunakan wewenang pengaturan yang diberikan oleh Akta Udara Bersih dan aturan lain yang ada di tingkat federal untuk memerangi pemanasan global.

Lebih jauh lagi, Obama juga memerintahkan Departemen Transportasi untuk merampungkan standar efisiensi BBM nasional, seperti dikehendaki oleh RUU Energi tahun 2007. Standar-standar ini akan menuntut peningkatan efisiensi BBM pada mobil dan truk ringan Amerika, dari sekarang rata-rata 27 mil per galon menjadi 35 mil per galon.

Peran politik dan politisi

Dari kasus AS dan khususnya Negara Bagian California, tampak bahwa campur tangan politik/pemerintah sangat besar. Akan tetapi, yang juga tidak kalah menentukannya adalah peranan politisi.

Tampak bahwa isu-isu iptek, termasuk lingkungan di dalamnya, semakin penting dewasa ini. Namun, ada berapa banyakkah negarawan dan politisi yang punya visi dan wawasan tentang iptek seperti halnya pemimpin India yang ucapannya dikutip di atas? Atau yang mau membuat terobosan kebijakan seperti halnya Presiden Obama?

Tentu dari waktu ke waktu pemimpin Indonesia menampilkan komitmen terhadap iptek. Cikal bakal riset nuklir, bahkan peroketan, sudah muncul di era Bung Karno. Semasa kepemimpinan Pak Harto lahir pula visi iptek seperti pemanfaatan sistem komunikasi satelit domestik dan pengembangan industri kedirgantaraan. Sayang di era reformasi kepemimpinan berlangsung pendek sehingga pemimpin tak cukup waktu untuk mengembangkan visi iptek.

Keadaan sekarang, terlebih- lebih di era pemilu, di masa krisis ekonomi pula, tampak semakin memprihatinkan. Kalangan politisi bisa dikatakan tak menaruh perhatian terhadap iptek, sebagaimana juga partai-partai politik. Berapa parpol yang pernah mengusung iptek sebagai program atau tema kampanye?

Ketika era semakin sarat diwarnai pemanfaatan iptek, tiadanya visi iptek di kalangan elite tak jarang lalu membuat bangsa kedodoran ketika menghadapi berbagai fenomena perubahan alam, kemajuan iptek, juga impitan krisis ekonomi. Hal itu masuk akal karena sendi-sendi kehidupan berbangsa—yang salah satu fundamentalnya adalah iptek—amat rapuh di sini. Salah satu indikator yang sering disebut-sebut adalah rendahnya anggaran iptek yang kurang dari 0,5 persen produk domestik bruto. Sementara negara yang berambisi menjadi negara maju, seperti China, terus menaikkan anggaran ipteknya.

Tinggi rendahnya anggaran iptek itu sendiri juga mencerminkan tinggi rendahnya komitmen iptek di kalangan politisi Indonesia. Di negara lain, iptek disadari semakin memainkan peranan dalam kehidupan politik. Isu pangan dan energi, juga isu kesehatan seperti flu burung, atau juga isu keamanan seperti yang menyangkut pengayaan uranium oleh Iran atau pengembangan rudal balistik oleh Korea Utara, terkait dengan iptek untuk memahaminya.

Tantangan ke depan

Ketika urusan dan krisis semakin kompleks, umat manusia dihadapkan pada berbagai tantangan baru. Misalnya, ketika jumlah penduduk makin banyak dan lahan pertanian makin sempit, pemerintahan di sejumlah negara dihadapkan pada pertanyaan sulit, yakni ”siapkah membuat terobosan dengan memperkenalkan tanaman pangan yang genetikanya dimodifikasi?” Atau, yang sebelumnya sudah sering muncul, ketika dihadapkan pada kesempitan energi, ”siapkah pemerintah memanfaatkan energi nuklir?” Lalu, kalau solusi yang diyakini adalah energi terbarukan nonnuklir, manakah yang harus diprioritaskan? Energi suryakah? Atau geotermal? Apa pun, semuanya membutuhkan adanya wawasan iptek untuk memutuskannya.

Sementara itu, lingkup wawasan iptek yang sebenarnya dibutuhkan oleh elite bangsa sebenarnya lebih luas lagi. Selain yang telah disinggung di atas, masih ada lagi soal kloning, bioterorisme, perang cyber, dan lainnya.

Dihadapkan pada realitas baru ini, pemerintah—seperti dikatakan Prof Katherine Pandora yang memberi kuliah tentang ”Science, Technology and Politics” di Universitas Oklahoma (2006)—terus-menerus dihadapkan pada tekanan untuk memutuskan apa yang harus didukung dan didanai dalam kebijakan iptek. Sementara itu, warga negara individu hidup dalam konsekuensi keputusan pemerintah, tidak saja setahun atau dua tahun, tetapi bahkan bergenerasi-generasi kemudian. Makanan yang kita makan, udara yang kita hirup, air yang kita minum, mesin yang kita gunakan dalam pekerjaan, sistem yang kita ada di dalamnya, lalu bagaimana kita hidup dan mati, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, merupakan bagian dari jaringan lebih besar yang ada di bawah naungan pengaruh iptek dan politik.

Dalam konteks itulah masih terus diharapkan keterbukaan para politisi terhadap wawasan iptek yang semakin besar peranannya dalam kehidupan warga individu maupun kehidupan kebangsaan.


Sumber : Kompas Cetak

Read More......

Kamis, 19 Februari 2009

School

Peran Sekolah Atasi Perilaku Membolos pada Remaja

PERGI ke sekolah bagi remaja merupakan suatu hak sekaligus kewajiban sebagai sarana mengenyam pendidikan dalam rangka meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Sayang, kenyataannya banyak remaja yang enggan melakukannya tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Banyak yang akhirnya membolos.

Perilaku yang dikenal dengan istilah truancy ini dilakukan dengan cara, siswa tetap pergi dari rumah pada pagi hari dengan berseragam, tetapi mereka tidak berada di sekolah. Perilaku ini umumnya ditemukan pada remaja mulai tingkat pendidikan SMP.

Salah satu penyebabnya terkait dengan masalah kenakalan remaja secara umum. Perilaku tersebut tergolong perilaku yang tidak adaptif sehingga harus ditangani secara serius. Penanganan dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab munculnya perilaku membolos tersebut.

Karena berbagai sebab
Faktor pendukung munculnya perilaku membolos sekolah pada remaja ini dapat dikelompokkan menjadi 3, faktor sekolah, personal, serta keluarga. Faktor sekolah yang berisiko meningkatkan munculnya perilaku membolos pada remaja antara lain kebijakan mengenai pembolosan yang tidak konsisten, interaksi yang minim antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, guru-guru yang tidak suportif, atau tugas-tugas sekolah yang kurang menantang bagi siswa.

Faktor personal misalnya terkait dengan menurunnya motivasi atau hilangnya minat akademik siswa, kondisi ketinggalan pelajaran, atau karena kenakalan remaja seperti konsumsi alkohol dan minuman keras.

Sedangkan faktor keluarga meliputi pola asuh orang tua atau kurangnya partisipasi orang tua dalam pendidikan anak (Kearney, 2001). Ketiga faktor tersebut dapat muncul secara terpisah atau berkaitan satu sama lain. Pemahaman terhadap sumber penyebab utama sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

Sekolah penyebab
Tanpa disadari, pihak sekolah bisa jadi menyebabkan perilaku membolos pada remaja, karena sekolah kurang memiliki kepedulian terhadap apa yang terjadi pada siswa. Awalnya barangkali siswa membolos karena faktor personal atau permasalahan dalam keluarganya. Kemudian masalah muncul karena sekolah tidak memberikan tindakan yang konsisten, kadang menghukum kadang menghiraukannya.

Ketidakkonsistenan ini akan berakibat pada kebingungan siswa dalam berperilaku sehingga tak jarang mereka mencoba-coba membolos lagi. Jika penyebab banyaknya perilaku membolos adalah faktor tersebut, maka penanganan dapat dilakukan dengan melakukan penegakan disiplin sekolah. Peraturan sekolah harus lebih jelas dengan sangsi-sangsi yang dipaparkan secara eksplisit, termasuk peraturan mengenai presensi siswa sehingga perilaku membolos dapat diminimalkan.

Selanjutnya, faktor lain yang perlu diperhatikan pihak sekolah adalah kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Dalam menghadapi siswa yang sering membolos, pendekatan individual perlu dilakukan oleh pihak sekolah. Selain terkait dengan permasalahan pribadi dan keluarga, kepada siswa perlu ditanyakan pandangan mereka terhadap kegiatan belajar di sekolah, apakah siswa merasa tugas-tugas yang ada sangat mudah sehingga membosankan dan kurang menantang atau sebaliknya sangat sulit sehingga membuat frustasi.

Tugas pihak sekolah dalam membantu menurunkan perilaku membolos adalah mengusahakan kondisi sekolah hingga nyaman bagi siswa-siswanya. Kondisi ini meliputi proses belajar mengajar di kelas, proses administratif serta informal di luar kelas.

Dalam seting sekolah, guru memiliki peran penting pada perilaku siswa, termasuk perilaku membolos. Jika guru tidak memperhatikan siswanya dengan baik dan hanya berorientasi pada selesainya penyampaian materi pelajaran di kelas, peluang perilaku membolos pada siswa semakin besar karena siswa tidak merasakan menariknya pergi ke sekolah.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk memperhatikan siswa sehingga mereka tertarik datang dan merasakan manfaat sekolah adalah dengan melakukan pengenalan terhadap apa yang menjadi minat tiap siswa, apa yang menyulitkan bagi mereka, serta bagaimana perkembangan mereka selama dalam proses pembelajaran.

Dengan perhatian seperti itu siswa akan terdorong untuk lebih terbuka terhadap guru sehingga jika ada permasalahan, guru dapat segera membantu. Dengan suasana seperti itu siswa akan tertarik pergi ke sekolah dan perilaku membolos yang mengarah pada kenakalan remaja dapat dikurangi.

Tentu saja, pendekatan dari pihak sekolah ini hanya menjadi salah satu faktor saja. Faktor lainnya seperti faktor personal dan faktor keluarga juga tak kalah penting dan memberi kontribusi besar dalam perilaku membolos, sehingga pencarian mengenai penyebab yang pasti dari perilaku membolos perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum kita menetapkan pihak mana yang layak melakukan intervensi.

Read More......

Kamis, 12 Februari 2009

Sains

Indonesia Tertinggal dalam Bioteknologi

BANDUNG, RABU - Indonesia dinilai masih tertinggal dibanding negara lain dalam hal pengembangan bioteknologi.

"Masalah kerusakan lingkungan di Indonesia sudah dalam tahap memprihatinkan seharusnya menjadi tantangan Indonesia untuk mengembangkan bioteknologi," kata Direktur Pusat Riset Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Bambang Prasetyo pada Workshop dan Diskusi Bioteknologi di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung seperti ditulis dalam website universitas itu, Rabu (11/2).

"Di Indonesia, kecenderungan yang terjadi jika pada musim kemarau, kering, sementara ketika musim hujan, banjir. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk menerapkan bioteknologi, sehingga mampu mengembangkan produk yang ramah lingkungan," kata Prof. Bambang yang juga Ketua Konsorsium Bioteknologi Indonesia.

Bioteknologi yang berpotensi dikembangkan di Indonesia meliputi bioteknologi pertanian, farmasi dan kesehatan, industri (bioproses), lingkungan, dan kelautan. Prof. Bambang yakin, apabila jeli melihat pasar akan ada peluang-peluang, terutama yang berkaitan dengan obat.

Kepada perguruan tinggi yang mengembangkan program studi bioteknologi dipesankan perlu adanya pendidikan yang terarah, infrastruktur yang mendukung, dunia usaha atau industri yang efisien, serta mengembangkan terus inovasi.

Faktor kunci pendukung inovasi adalah bergabung dengan "centralize" yang memiliki alat-alat laboratorium yang lengkap. "Jadi, tidak harus membeli satu per satu alat yang mahal," katanya.

Dikatakan ketertinggalan Indonesia dalam pengembangan bioteknologi, karena keterlambatan bisa meyakinkan para petinggi negara untuk menyatukan sumber daya alam yang ada dengan ilmu pengetahuan.

"Untungnya saat ini pemerintah kita sudah memiliki kesadaran akan pentingnya penyatuan itu, namun justru kalangan ilmuwan kewalahan," kata Prof Bambang mengutip pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada suatu kesempatan.

Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah sehingga dapat dikatakan tidak ada yang tak ada di Indonesia, begitu juga potensi fotosintesis yaitu tumbuhan hijau di Indonesia tiga kali lebih besar dari negara empat musim. "Namun uniknya, Indonesia masih saja mengimpor daging sapi," katanya.

"Seorang petinggi dari Iran pernah bertanya pada saya dengan heran, mengapa Indonesia dengan kekayaan pepohonan hijau masih mengimpor daging sapi. Sementara negara Iran yang justru kering kerontang dapat mengekspor daging," kata Prof. Bambang.

Read More......

Rabu, 11 Februari 2009

Tekno

13 Februari 2009, Tanggal Keramat bagi Pengguna UNIX

Selasa, 10 Februari 2009 | 10:29 WIB

JAKARTA, SELASA — Jumat mendatang adalah tanggal 13. Angka 13 bagi sebagian orang melambangkan kesialan. Ditambah lagi, harinya hari Jumat. Seperti dobel sial deh. Di negara Barat, ada istilah Friday 13th, di mana pada tanggal dan hari tersebut biasanya terjadi hal-hal yang mengerikan. Nah tanggal 13 Februari yang jatuh pada hari Jumat pun patut diwaspadai para pengguna sistem operasi UNIX.

Mengapa? Sebab pada jam 11.31.30 UTC tanggal 13 Februari 2009, jam di UNIX akan terbaca 1.234.567.890. Nah, di mana Anda berada saat momen ini terjadi? Ingin tahu waktu di atas di wilayah Anda? Ketikkan skrip Perl yang dipersembahkan oleh Matias Palomec berikut:

perl -e 'print scalar localtime(1234567890),"-n";'

Nah jika ada alasan untuk khawatir pada tanggal 13 Februari, ya ini dia jawabannya. Masa iya ada begitu banyak angka yang mewakili waktu? Tapi, siapa tahu apa yang akan berhenti bekerja saat itu? Mungkin saja ada bom waktu yang tersembunyi.

Read More......

Senin, 09 Februari 2009

Sains

Akhirnya Indonesia Punya Atlas Nasional Resmi

JAKARTA, KAMIS - Setelah enam dasawarsa semenjak Indonesia merdeka akhirnya Indonesia memiliki Atlas Nasional yang mengandung informasi resmi tentang Indonesia untuk pertama kalinya.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), R.W. Matindas, sebelumnya Indonesia hanya memiliki Atlas Hindia Belanda yang merupakan hasil peninggalan dari masa pemerintah kolonial Belanda yang dibuat pada tahun 1938. Hal tersebut disampaikannya ketika membuka acara peluncuran atlas nasional Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta (5/2).

Lebih lanjut ia menjelaskan, atlas nasional ini diharapkan dapat digunakan sebagai media promosi tentang Indonesia dan media pembelajaran. "Nantinya kita akan meluncurkan dua jenis atlas nasional ini.Selain kita akan meluncurkan dalam bentuk buku tercetak, kita juga akan meluncurkannya dalam bentuk web Atlas Nasional Indonesia yang dapat diakses melalui internet untuk mempermudah akses sehingga manfaat atlas ini sebagai media promosi dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik" jelas Matindas.

Atlas nasional ini nantinya akan terdiri dari tiga volume. "Kita bersama-sama dengan pihak-pihak yang terkait lainnya akan merampungkan dua volume lagi yang belum selesai.Mudah-mudahan kita akan menyelesaikannya pada tahun 2010 nanti," ujar Matindas.

Atlas nasional ini dapat diperoleh publik melalui Pusat Jasa dan Informasi Bakosurtanal.

Read More......

Rabu, 04 Februari 2009

Teknologi

Listrik Tenaga Gravitasi Hebohkan Pamekasan

PAMEKASAN, SELASA—Setelah pembangkit listrik Jodhipati buatan Djoko Suprapto, kini giliran pembangkit listrik tenaga gravitasi yang kini mulai membuat heboh. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bahkan memastikan akan membantu pengurusan paten penemuan energi listrik tenaga gravitasi oleh Djoko Pasiro (40) warga Kampung Pongkoran, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan itu.

"Kami akan membantu mengurus semua kelengkapan administrasinya untuk mendapatkan hak paten atas temuan Pak Djoko ini," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Pemkab, Drs. Abd Razak Bahman, Selasa (3/2).

Bahkan, kata mantan Kabag Kesra itu, Pemkab juga akan menyediakan dana khusus dari APBD. Sebab penemuan energi listrik tenaga gravitasi Djoko Pasiro tersebut juga merupakan aset bagi pemerintah daerah dan warga Madura pada umumnya.

"Kalau dimanfaatkan secara optimal dengan modal yang cukup, saya yakin di Madura, khususnya di Pamekasan tidak akan pernah kekurangan energi listrik," katanya.

Dalam penemuannya, Djoko mengandalkan gravitasi bumi untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut murni berasal dari kekuatan alam dan tidak ada bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk menggerakkan mekanik penarik dinamo generator.

Menurut Abd Razak Bahman, temuan Djoko Pasiro tersebut, memang murni merupakan temuan teknologi canggih, bukan rekayasa sebagaimana pernah terjadi di daerah lain. Hal itu setelah Pemkab dan Bupati Pamekasan meninjau langsung ke rumah Djoko Pasiro, Senin (2/2).

"Dari hasil kunjungan itulah bupati lalu memerintahkan kami untuk menguruskan hak paten hasil kekayaan intelektual Pak Siro ini. Sekaligus dengan dananya. Sebab dia sendiri merasa kesulitan untuk mengurusnya," katanya.

Temuan energi listrik tenaga gravitasi yang spektakuler warga Kelurahan Gladak Anyar itu, kini sudah dimanfaatkan penerangan kebutuhan listrik di rumahnya dan tetangga sekitar Djoko Pasiro di Kampung Patemun. Terkait penemuannya itu, Djoko menyatakan kesiapannya diuji secara ilmiah.

Bahkan warga yang kesehariannya bekerja sebagai tukang servis elektronik itu juga mengaku pernah mempresentasikan penemuannya itu di Yogyakarta di sebuah lembaga penelitian teknologi. Bahkan ketika itu temuan Djoko tersebut sudah ditawar Rp5 miliar, tapi lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM) Pamekasan itu menolak dengan alasan ingin mengembangkannya di Madura.

"Dengan uang sejumlah itu saya bisa membeli rumah baru dan fasilitas lainnya, tapi saya tetap merasa rugi. Sebab saya seolah tidak punya temuan, karena menjadi milik orang lain," terangnya.

Menurut Djoko Pasiro, temuan itu merupakan hasil penelitian yang ia lakukan selama puluhan tahun, sejak belajar di bangku sekolah.

"Saya bersedia menjelaskan secara ilmiah dan mempraktekkan ke publik nantinya apabila temuan saya sudah memiliki hak cipta," katanya menjelaskan.

Selain akan menguruskan hak patennya, Pemkab juga berjanji akan membantu Djoko untuk mencarikan investor nantinya.

"Kami berharap, kalaupun nanti sudah ada investor setelah ada hak paten, pengembangan lebih lanjut tetap di Pamekasan. Sehingga, kalau harus diproduksi masal, pabriknya harus di sini," kata Bupati Pamekasan Kholilurrahman.

Menurut Djoko Pasiro, pihaknya sudah menyiapkan tujuh tipe dari temuannya itu dan semuanya sudah dihitung secara ilmiah. Masing-masing tipe menunjukkan besarnya watt yang akan dihasilkan. Yakni antara 2.500 watt untuk hingga ribuan megawatt dengan biaya sekitar Rp 15 juta hingga ratusan juta rupiah bergantung pada tipe masing-masing.

"Kalau tipe yang menghasilkan Rp2.500 watt seperti yang sudah saya coba itu hanya Rp15 juta. Tapi kalo hingga tipe yang ribuan megawatt tentunya kisaran ratusan juta," terangnya.

Read More......

Selasa, 03 Februari 2009

Hitech

Google Earth Terbaru Mampu Jelajah Mars & Dasar Laut

SAN FRANCISCO - Meski masih menuai pro dan kontra tentang kehadirannya, Google Earth terus memperkaya inovasinya. Kali ini, pencinta peta digital dapat menggunakan Google Earth untuk melihat lautan, bahkan hingga ke Planet Mars.

Fitur baru ini hadir dalam software yang memungkin seseorang melihat citra gambar tentang ke dalaman laut, kondisi Mars. Tidak hanya itu saja, dengan Google Earth mampu menampilkan kondisi Bumi yang terbaru setiap waktunya.

Aplikasi yang diberi nama Google Earth 5,0 telah diujicobakan di California Academy of Sciences di San Francisco. Pada saat peresmiannya Senin kemarin, hadir mantan Wakil Presiden Amerika Serika Al Gore, penyanyi Jimmy Buffet. Kedua tokoh tersebut menyambut baik kehadiran Google Earth generasi baru tersebut.

Mereka mengatakan, perangkat ini bagus untuk mengetahui keadaan Bumi sesungguhnya dari ancaman pemanasan global, termasuk untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat tentang kondisi alam semesta dan Bumi secara nyata.

"Ini merupakan alat pendidikan yang sangat kuat dan bagus," puji Al Gore, seperti yang dikutip Associated Press, Selasa (3/2/2009).

"saya berharap bahwa orang di seluruh dunia akan menggunakan Google Earth untuk melihat sendiri kenyataan dari apa yang terjadi karena krisis iklim," sambungnya.

John Hanke, Direktur Google Earth dan Maps mengatakan, ide penambahan gambar lautan datang sekira tiga tahun lalu. Ketika itu, seorang ilmuwan menyatakan sangat membutuhkan perangkat lunak untuk menganalisi hilangnya air yang meliputi hampir tiga perempat dari permukaan bumi.

"Dengan Google Earth, seseorang dapat menjelajah hingga ke dasar laut dengan tampilan gambar 3 dimensi," pungkas Hanke. (srn)

Read More......

Eman-eman

Sayang, Banyak Anak Cerdas Indonesia Diabaikan!

ANAK-anak cerdas istimewa ber-IQ di atas 125, yang jumlahnya di Indonesia sekitar satu juta anak, hingga saat ini terkesan masih diabaikan. Seharusnya, pengembangan keunggulan anak-anak cerdas dan berbakat istimewa ini mendapat perhatian serius pemerintah.

”Negara mestinya ’bernafsu’ melihat anak-anak berbakat ini. Maksudnya, ada keinginan kuat dan serius untuk bisa membantu pengembangan mereka demi kepentingan bangsa juga pada masa depan,” kata Yohanes Surya, Ketua Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia, pekan lalu.

Menurut Yohanes, Indonesia memiliki anak-anak cerdas dengan IQ 125 ke atas dalam jumlah yang signifikan. Potensi ini seharusnya tidak disia-siakan. ”Jika perlu, anak-anak berbakat ini dijadikan sebagai anak negara. Persiapkan mereka dengan baik sehingga pergi ke mana pun ke perguruan tinggi ternama di luar negeri, misalnya, keunggulan mereka muncul. Nama Indonesia juga kan yang harum,” ujar Rektor Universitas Multimedia Nusantara ini.

Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, di Jakarta, secara terpisah, mengatakan, harus ada kelenturan dalam kurikulum pendidikan di negara ini. Sekolah jangan hanya mengejar kemampuan akademik dengan mengorbankan pengembangan karakter dan kreativitas setiap anak.

”Meskipun tanpa lembaga khusus, sebenarnya anak istimewa ini bisa ditemukan dan dikembangkan potensinya. Ujung tombaknya ada di guru, apakah mereka mampu melihat potensi setiap anak. Lalu, memberikan treatment yang tepat untuk bisa memunculkan keistimewaan anak tersebut,” ujar Seto.

Menurut Seto, dukungan untuk anak berbakat ini jangan sebatas kepada mereka yang cerdas secara akademik dalam bidang sains semata. Anak-anak yang punya bakat menonjol dalam bidang seni dan olahraga juga harus diberi kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan terbaik.

Seto mengatakan, anak-anak cerdas itu bukan hanya sekadar IQ yang tinggi, tetapi juga punya tingkat kreativitas yang baik, serta memiliki komitmen tugas seperti disiplin dan tidak mudah menyerah.

Secara terpisah, Direktur Pendidikan Luar Biasa Departemen Pendidikan Nasional Eko Djatmiko mengatakan, pelayanan pendidikan bagi anak cerdas dan berbakat istimewa harus mempunyai semacam pusat evaluasi dan pendampingan dari pakar. ”Itu agar tidak terjadi salah diagnosa terhadap anak yang diperkirakan mempunyai potensi cerdas dan berbakat istimewa,” katanya dalam seminar yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara, Pengembang, dan Pendukung Pendidikan Khusus untuk Siswa Cerdas/Berbakat Istimewa, Sabtu (31/1) di Jakarta.

Read More......

Kamis, 29 Januari 2009

Sains

Lubang Hitam di Galaksi Tetangga

SEBUAH lubang hitam (black hole) terdeteksi di galaksi yang dekat dari Galaksi Bimasakti. Lubang hitam tersebut mungkin kembaran lubang hitam yang ada di galaksi tempat tata surya kita berada.

Galaksi yang disebut NGC 253 merupakan salah satu galaksi spiral yang mengandung banyak sekali bintang dan debu angkasa yang pekat. Karena letaknya di konstelasi Sculptor, galaksi tersebut juga disebut Galaksi Sculptor. Galaksi tersebut juga disebut galaksi starbust karena banyaknya bintang yang terbentuk di dalamnya.

Para astronom dari Instituto de Astrofisica de Canaries di Spanyol berhasil merekam dengan detik galaksi tersebut menggunakan instrumen optik adaptif di teleskop raksasa VLT (very large telescope) milik ESO (European Southern Observatory) yang ada di Gurun Atacama, Chili. Peralatan tersebut dilengkapi dengan instrumen optik dan cermin yang mengatasi efek blur akibat pembiasan di atmosfer sehingga kemampuan teleskop terestrial ini setara dengan teleskop ruang angkasa.

"Pengamatan kami menghasilkan rincian gambar yang jauh lebih jelas," ujar Juan Antonio Fernandez-Ontiveros. Dari gambar tersebut, para astronom menemukan 37 daerah cemerlang yang berada di satu kawasan sempit di pusat galaksi.

Bintang-bintang yang sangat rapat itu berkumpul di satu daerah yang hanya mewakili satu persen besar galaksi. Di kawasan tersebut mungkin terdapat pusat kelahiran bintang yang terbentuk di gumpalan debu yang sangat pekat.

Selain itu, hasil pemantauan yang dikombinasikan dengan pengukuran gelombang maupun citra teleskop ruang angkasa Hubble menunjukkan adanya aktivitas gelombang radio yang sangat tinggi di kawasan tersebut. Para peneliti yakin di pusat galaksi ini terdapat sumber pancaran gelombang radio seperti Sagittarius A di dekat pusat galaksi Bima Sakti yang merupakan tempat terbentuknya lubang hitam.

"Kami mungkin menemukan kembaran pusat galaksi kita," ujar Almudena Prieto. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Academy Society Letters edisi teranyar.

Lubang hitam merupakan misteri alam yang diperkirakan terbentuk dari bintang sangat besar yang telah mati karena menghabiskan seluruh energinya. Saat pusatnya tak menghasilkan dorongan ke luar, dinding bintang malah runtuh dan menarik obyek-obyek di sekitarnya. Kekuatan gravitasi lubang hitam sangat besar bahkan menarik cahaya ke dalam. Lubang hitam gelap gulita dan hanya terdeteksi dari aktivitas gelombang radio dan obyek-obyek yang terlihat mengelilinginya.

Berdasarkan data NASA, galaksi NGC 253 berada pada jarak sekitar 13 juta tahun cahaya dari Bumi (bukan 11 tahun cahaya seperti tertulis sebelumnya). Galaksi yang menonjol di konstelasi Sculptor ini memiliki lebar bentangan 70.000 tahun cahaya. 1 tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer.

Read More......

Senin, 26 Januari 2009

Alam

Jangan Lihat Gerhana Pakai Mata Telanjang
Minggu, 25 Januari 2009 | 23:43 WIB

JAKARTA,SENIN - Fenomena gerhana matahari cincin yang akan terjadi Senin (26/1) sore merupakan kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Apalagi ini hanya dapat dilihat dari daratan Indonesia. Sayangnya, untuk melihatnya disarankan tidak menggunakan mata telanjang karena bisa mengakibatkan kebutaan.

"Mata kita meskipun mempunyai pelindung terhadap cahaya yang menyilaukan seperti gerhana. Tetapi, jika dipaksakan bisa menyebabkan kebutaan," ujar pakar astronomi dari Institut Teknologi Bandung Moedji Raharto ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu (25/1).

Namun bagi yang ingin tetap melihatnya, bisa menggunakan alat sederhana atau bahkan bantaun alam. Beberapa cara layak dicoba seperti menggunakan lapisan film atau pergerakan awan yang melewati arah pandang gerhana matahari.

Dikatakan Moedji, pergerakan awan yang bisa kita manfaatkan untuk melihat gerhana adalah ketika ada awan yang melintas tepat di gerhana matahari. Saat itu, awan menjadi filter berkas cahaya yang berbahaya jika diterima mata. "Meskipun begitu, kita tidak boleh melihat terus menerus. Beberapa detik harus beristirahat," tambah Moedji.

Selain itu, beberapa alat juga dapat digunakan yakni, cd, film negatif yang telah terbakar ketika dicuci. Namun, tentunya paling aman adalah melihat dengan kaca mata khusus yang dijual di toko alat-alat astronomi atau teleskop yang sesuai dengan standar atau khusus untuk melihat fenomena gerhana.

Bahkan memotret gerhana dengan kamera pun berbahaya. Selain bisa merusak mata, sensor cahaya pada kamera juga bisa rusak fatal. Bagian depan kamera tetap harus diberi filter terhadap cahaya Matahari.

Lewat fenomena gerhana, lanjut Moedji, masyarakat diharapkan tidak hanya melihat sebagai sebuah peristiwa saja. Perenungan terhadap matahari dan bumi sebagai benda alam yang sangat berkaitan dengan kehidupan bumi justru sangat penting. Masyarakat bisa memahami pentingnya menjaga kelestarian bumi lewat bantuan matahari sehingga tidak menjadi petaka.

"Matahari sebagai energi dan kebutuhan bagi bumi, juga bisa memberikan dampak yang negatif jika kondisi bumi dirusak," ungkap Moedji.

Read More......

Pesan

Generasi Muda Jangan Takut Bermimpi
MALANG - Putri Indonesia 2007 Putri Raemawasti kemarin berbagi kiat agar generasi muda Indonesia tetap memiliki semangat untuk maju. Kuncinya, menurut dia, harus mampu bertahan hidup. Baik dalam mengejar cita-cita, menghadapi persaingan, maupun dalam dunia kerja.

Sebab, kata Putri, hidup tidak hanya cukup dengan melewati proses lahir, besar, menikah, memiliki keturunan, dan kemudian mati. Sebaliknya, hidup harus bermakna dan memberikan nilai lebih pada masyarakat banyak. "Karena itu, semua harus mampu bertahan hidup. Caranya dengan berjuang," ucap Putri, di sela-sela pembukaan Wisnuadjiphotography Cabang Malang, kemarin.

Untuk berjuang, lanjut Putri, tentu harus memiliki modal cukup. Karena dibesarkan di negeri Indonesia yang sarat dengan ragam budaya dan suku, maka generasi muda harus memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Akan lebih baik jika bisa menguasai atau minimal mengenal dengan baik. Yang tak kalah penting adalah penanaman nilai moral sejak kecil. "Jika memiliki nilai-nilai itu, dalam kondisi apapun seseorang tidak akan kehilangan kontrol dan jati diri," beber gadis berusia 22 tahun itu.

Apalagi dalam era globalisasi seperti ini arus informasi dan budaya barat tidak terbendung. Tanpa kontrol dan filter yang bagus, seseorang bisa terseret dalam pergaulan yang salah. "Saya contohnya, setelah memutuskan hidup di Jakarta baru merasakan persaingan begitu hebat. Saya harus berjuang keras karena di sana tidak mengenal belas kasihan," jelas presenter salah satu TV swasta tersebut.

Dalam kondisi seperti itu, kata Putri, semua bekal yang diperolehnya di bangku sekolah, lingkungan asal, dan hasil didikan orang tua sangat bermanfaat. "Membentuk kepribadian tidak bisa instan. Sekolah kepribadian saja tidak cukup, tapi harus memiliki bekal dasar sejak kecil," ungkap sulung tiga bersaudara itu.

Yang tak kalah penting adalah membangun mimpi sejak kecil. Mimpi dalam hal ini adalah cita-cita saat besar nanti. Sehingga dalam hidup para generasi muda memiliki sebuah alasan untuk mengejar keinginan seperti yang diimpikan. "Saya merasa apa yang saya jalani sekarang adalah mimpi masa kecil. Karena itu, jangan takut untuk bermimpi," tandasnya.

Sementara itu, owner wisnuadjiphotography Wisnu Adji mengatakan, cabang Malang adalah ekspansi perdana yang dilakukannya. Sebelumnya bisnis ini berkembang sejak tahun 2001 di Surabaya. "Sebenarnya di Jakarta ada, tapi hanya kantor biasa. Ke depan akan lebih banyak dikenalkan, salah satunya penjajagan ke Balikpapan," kata Wisnu. (nen/ziz)

Read More......

Selasa, 20 Januari 2009

Numpang Nampang

Merah Putih di Kutub Selatan
Hebat juga pangeran ini. Pangeran Albert II mencatatkan diri sebagai pejabat kepala negara yang komplet menyambangi lima benua, Kutub Utara, dan Kutub Selatan. Dalam foto, sang pangeran mencapai Kutub Selatan pada Rabu (14/1) lalu. Dia mencapai titik Kutub Utara dengan kereta ditarik anjing, dan Kutub Selatan dengan ski. Dengan berdingin-dingin ini, dia ingin mengajak orang peduli pada perubahan iklim. Tak lupa identitas negaranya, Monako, di Kutub Selatan sang pangeran mengibarkan bendera merah putih. Lumayan, Indonesia bolehlah numpang bangga. (roy)

Read More......

Senin, 19 Januari 2009

Sains

Dinding Kuno Arsitektur Islam Terbuat dari Bubuk Tulang

GRANADA, MINGGU — Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan tungku batu bata abad ke-14 yang ternyata dipakai untuk memanggang tulang belulang binatang untuk tujuan tertentu. Uniknya, tulang belulang yang telah dibakar itu dipakai sebagai campuran bahan bangunan.

Setelah dipanggang, tulang-tulang tersebut kemudian dibuat menjadi bubuk yang akan dicampur dengan bahan material lainnya. Campuran inilah yang dipakai untuk melapisi dinding bangunan yang dibuat masa itu.

Lapisan yang sangat kuat tersebut banyak ditemui pada bangunan abad pertengahan berarsitektur Islam yang dibangun di daerah yang kini disebut Granada, Spanyol. Lapisan pelindung dinding penuh ornamen dekoratif yang biasa disebut patina itu menutupi bagian luar bangunan-bangunan yang dibangun peradaban kuno.

Sang pembuat tampaknya memahami ilmu kimia. Dia kerap mencampur bahan baku bangunan dengan kapur atau gips, kuarsa, atau mineral tanah liat. Untuk pewarnaan, peracik menambahkan oksida besi dan hidroksida. Menurut catatan penelitian, bahan baku bangunan tersebut berasal dari susu, kulit telur, minyak, lilin, bahkan darah dan air seni. Studi terbaru mengaitkan tujuan tungku dengan patina di dinding.

"Ini laporan pertama mengenai tulang yang dibakar di patina yang terdapat di monumen Muslim, dan juga artefak arkeologi—kompor dan material mentah—yang digunakan untuk menghasilkanya," ujar Carolina Cardell, salah satu tim peneliti di Universitas Granada.

Dengan menggunakan metode baru untuk mengidentifikas komponen artefak bersejarah, tim peneliti menemukan hidroksi apatit, komponen utama pada zat warna tulang dan tulang binatang, pada patina dinding abad pertengahan di Granada. Uji coba yang digunakan murah dan tidak berpotensi merusak artefak bersejarah. Penemuan tersebut akan dirinci minggu ini di jurnal Analytical Chemistry.

Sebelumnya, bubuk yang terbuat dari tulang yang dibakar telah diidentifikasi pada patina yang digunakan di monumen Kristiani abad pertengahan, Greco-Latin, dan Celtic. "Tetapi sepanjang pengetahuan kami belum pernah ditemukan di konstruksi Medieval Moorish," ujar seorang peneliti.

Read More......

Senin, 12 Januari 2009

Launching SMPN 1 Sebagai RSBI

Pada tanggal 12 Januari 2009 diadakan sarasehan dalam rangka Launching SMPN 1 Batu sebaga Sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Sebagai pembicara dalam sarasehan tsb. adalah Bpk.Asisten I Walikota Batu (Bpk. Ir. H.Mariyadi),Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu (Ibu Dra. Mistin,M.Pd), Ketua Komisi C DPRD Kota Batu (Bpk. Juhaimi,ST)dan Kepala SMPN 1 Batu (Bpk. Barokah Santoso, M.Ed). Sarasehan ini dihadiri oleh Seluruh Kepala Sekolah SD,SMP,SMA dan SMK sekota Batu, Muspika serta pejabat terkait termasuk Dewan Pendidikan Kota Batu. Acara dimulai pk.09.00 dan berakhir pk.12.00 berlangsung dengan baik dan menarik.




Read More......

Jumat, 09 Januari 2009

Space-News

Debu Intan Buktikan Komet Hantam Bumi 12.900 Tahun Silam

WASHINGTON, JUMAT - Tanah yang kaya dengan intan yang ditemukan di Amerika Utara mengukuhkan teori bahwa berbagai meteor yang jatuh menyebabkan kepunahan hewan raksasa purba dan satwa lainnya, demikian menurut pengkajian yang disiarkan jurnal Science.

"Berbagai penemuan ini memberikan bukti kuat bagi peristiwa kosmik pada sekitar 12.900 tahun silam yang menimbulkan dampak luar biasa pada tanaman, hewan dan manusia di kawasan Amerika Utara," kata Douglas Kenneth dari Universitas Oregon yang memimpin riset itu kepada AFP.

Penemuan itu nampaknya mendukung teori yang disampaikan pada 2007 bahwa beberapa komet yang menghantam Bumi memicu jaman es pada 1.300 tahun lalu, sehingga menyebabkan punahnya beberapa spesies hewan dan hancurnya budaya masyarakat Clovis pra-sejarah.

Orang Clovis hidup dari berburu dan berkumpul di kawasan yang kini adalah Amerika Serikat, Meksiko dan Amerika Tengah.

Puncak kejayaan manusia Clovis berlangsung pada 13.200 sampai 12.900 tahun sialm dan para ilmuwan menyatakan orang Clovis masuk ke Amerika Utara melalui "jembatan darat" dari Siberia.

Salah satu dari lapisan endapan kaya intan ditemukan para peneliti berada langsung di atas berbagai material Clovis pada situs di Murray Springs, Arizona, kata para peneliti.

Intan-intan berukuran nanometer itu dihasilkan pada suhu tinggi dan tekanan tinggi dari dampak kosmik yang telah ditemukan pada berbagai meteorit.

Lapisan yang penuh dengan debu intan juga ditemukan dalam penggalian pada lima situs lainnya, yakni Bull Creek, Oklahoma; Gainey, Michigan; dan Topper, South Carolina in Amerika Serikat dan Lake Hind, Manitoba; serta Chobot, Alberta di Kanada.

Intan-intan berukuran nano dapat dihasilkan di Bumi, namun hanya sebagai hasil ledakan dengan daya ledak tinggi dan penguapan kimia.

Read More......

Kamis, 08 Januari 2009

Techno

Awanto Pribowo, Pengolah Apel Afkiran Jadi Sumber Energi
Terinspirasi Helikopter Mainan Milik Keponakan

Buah apel tak hanya bisa diolah menjadi keripik, sari minuman, selai, atau jenang. Di tangan Awanto Pribowo, produk unggulan Kota Batu ini bisa disulap menjadi salah satu sumber energi alternatif meski yang dimanfaatkan hanyalah buah apel afkiran (sortiran).

Ahmad Yahya
-------------------------------------------
Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkugan Pemkot Batu tak membuat semangat Awanto Pribowo berhenti berusaha mengembangkan potensi daerahnya. Bowo - panggilan akrabnya - yang kini bertugas menjadi staf ekonomi pembangunan dan auditor di inspektorat Pemkot Batu, selain sebagai abdi negara, dia juga sibuk menguji coba beragam buah-buahan dan beberapa bahan lainnya menjadi sumber energi terbarukan.

Seperti halnya sore kemarin saat Radar bertamu ke rumahnya di Perumahan Puri Indah, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Bowo tampak sibuk mengotak-atik seperangkat alat destilasi (penyulingan). Sepulang dari kantor, Bowo mengutak-atik seperangkat alat mini hasil modifikasinya sendiri.

Dari peralatan sederhana dengan biaya sekitar Rp 1 juta tersebut Bowo bisa menghasilkan ethanol. Bahan yang dihasilkan itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Seperti bensin, cairan sterilisasi, campuran plitur, bahan tisu pembersih, dan sejumlah keperluan lainnya. Untuk bahan bakar jenis bensin, Bowo sudah seringkali menggunakannya menjadi campuran bahan bakar motor bebek miliknya.

Lokasi pembuatan ethanol dari apel milik Bowo bukan di tempat spesial. Bowo menjadikan salah satu bagian rumahnya menjadi ruang laboratorium terbuka. Bahkan, sama sekali tidak terlihat ruangan yang dipakainya itu untuk mengolah apel menjadi ethanol.

Ruangan itu baru terlihat menjadi pengolahan apel karena adanya peralatan destilasi dengan sejumlah tong dan beberapa tumpukan botol dalam kardus. "Sederhana bukan. Dengan begini saja sudah bisa membuat bensin kok. Apalagi kalau nanti sudah ada ruangan khusus," kata Bowo tersenyum.

Bahan bakar alternatif yang dihasilkannya memang belum banyak. Maklum, saat ini yang dimiliki hanya seperangkat destalasi mini hasil modifikasinya sendiri. Itu pun bisa dipindah-pindah. Selain tidak ada tempat, juga karena keterbatasan anggaran.

"Tujuan utama saya sebenarnya menyederhanakan teknologi," kata Arema kelahiran 19 Februari 1968 silam ini.

Selain apel, Bowo juga sudah bisa menghasilkan beragam ethanol dari bahan lainnya. Seperti blimbing, tomat, jagung manis, singkong, jahe, laso, kunir, kencur, dan serbuk kayu.

Latar belakang pendidikan Bowo sama sekali tidak ada kaitannya dengan teknologi terapan itu. Apalagi, selama pendidikan di perguruan tinggi, dia menempuh kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Unmer Malang. Dia memilih menekuni riset itu karena tergugah helikopter remote control yang bersumber energi ethanol.

Pada 1997 silam, dia melihat salah satu keluarganya sedang bermain-main dengan peralatan tersebut. Jarang yang memiliki karena selain sulit mencari bahan bakarnya, harganya juga mahal. Saat itu per liter ethanol Rp 15 ribu.

Padahal, untuk mencari ethanol juga tidak mudah, meski membuatnya tidak sulit. Merasa tertarik, Bowo pun berusaha mencari tahu pada Ruslan, salah satu pamannya yang pensiunan TNI AU.

Tak puas dengan ilmu yang diberikan Ruslan, Bowo pun berusaha mencari sendiri beberapa literatur buku. Seminggu sekali dia menyempatkan belajar di Perpustakaan Kota Malang. Jika tidak ada, dia juga mengakses internet.

Menguasai toeri itu bukan pekerjaan mudah dan cepat bagi Bowo. Bowo hampir menghabiskan waktu sekitar sebelas tahun sejak ketertarikannya menghasilkan ethanol hingga mengujicobanya pada motor. "Waktunya memang terbatas, makanya lama," katanya.

Apalagi, Bowo juga harus melakukan ujicoba berulangkali tanpa pendamping. Ia hanya mengandalkan buku, internet, dan kegagalannya menjadi guru. Terlebih lagi, pamannya Ruslan yang selalu diajak berdiskusi meninggal dunia.

Setelah berhasil mengotak-atik alatnya, Bowo pun berhasil membuat ethanol. Bahannya juga tak sulit mencarinya. Karena sangat banyak di kota asal Bowo bekerja, Batu.

Saat ini produk yang dihasilkan Bowo masih mahal. Sebab, energi yang dipakai mengolah masih bersumber dari listrik. Kondisi akan berbeda jika energi pengolah bersumber dari energi surya, angina, atau air. Saat ini pun Bowo sudah merancangnya.

Besarnya biaya itu bisa dilihat dari tagihan listrik di rumahnya. Rata-rata tagihan listrik per bulannya hanya Rp 60 ribu. Tapi, dengan kerap menggunakan peralatan destilasi, tagihannya membengkak menjadi Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu.

Sukses membuat ethanol tak langsung membuat Bowo berpuas diri. Sebab, saat ini dia hanya bisa menghasilkan sedikit. Bowo memiliki keinginan menghasilkan banyak ethanol dalam jumlah besar. Salah satunya dengan membuat pabrik. Selain bisa menghasilkan sumber energi alternatif, juga bisa menyerap tenaga kerja dan memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar lingkungannya.

Namun, ia terkendala dengan keberadaan anggaran. Dia berharap agar pemerintah Kota Batu yang juga tempat dia mengabdi pada negara bisa memberikan perhatian. (*/war)

Read More......

Sabtu, 03 Januari 2009

Space-News

Hujan Meteor di Langit Pagi

JAKARTA, KAMIS - Bagi para pengamat langit, hujan meteor Gemini yang disertai penampilan bulan yang hampir purnama dianggap sebagai pertunjukkan meteor terindah sepanjang tahun. Namun bila kita jeli, pertunjukkan meteor yang tak kalah menarik akan segera tiba, meski Bulan tidak akan ikut tampil.

Bila Anda tertarik ingin menyaksikannya, catatlah tanggal ini, 3 Januari 2009, Sabtu dini hari. Tanggal itulah puncak hujan meteor Quadrantid - yang sulit diprediksi kedatangannya - akan terjadi. Bila pada saat itu langit cerah, maka penonton akan disuguhi satu atau dua hujan meteor setiap menit, satu atau dua jam sebelum fajar.

Quadrantid merupakan salah satu hujan meteor tahunan paling deras meski berlangsung singkat saja. Adolphe Quetelet dari Observatorium Brussel menemukan hujan meteor itu tahun 1830an, diikuti laporan-laporan astronom lain dari Eropa dan Amerika.

Hujan meteor itu kemudian dinamai berdasar gugusan bintang kuno Quadrans Muralis alias Dinding Quadrant, yang dilukiskan di atlas perbintangan abad 19 berada di antara ujung gugusan bintang Big Dipper (Ursa Major atau Beruang besar) dan kepala gugusan bintang Draco (Naga).

Meski bila terlihat, Quadrantid akan menjadi pertunjukkan elok, namun sayang hujan cahaya ini jarang terlihat karena pengaruh berbagai faktor. Puncak hujannya sendiri hanya berlangsung selama delapan jam (bandingkan dengan puncak hujan meteor Perseid di bulan Agustus yang berlangsung dua hari). Ini menunjukkan bahwa aliran partikel yang menghasilkan hujan meteor ini tak terlalu besar, mungkin hanya komet kecil saja.

Adapun sumber partikel Quadrantid telah lama menjadi teka-teki. Sampai kemudian Dr. Peter Jenniskens, seorang astronom di SETI Institute di Mountain View, California menemukan bahwa orbit 2003 EH1 - asteroid kecil yang ditemukan Maret 2003 - berada pada jalur hujan meteor. Ia yakin bahwa batu sepanjang 2 km itu merupakan sumber partikel Quadrantid, yang membara saat memasuki atmosfer Bumi. Beberapa orang menduga asteroid ini merupakan inti komet C/1490 Y1 yang hilang.

Karena waktu pertunjukkannya singkat dan tak menentu, tak heran bila hujan meteor Quadrantid tidak sepopuler hujan meteor tahunan lainnya. Meski demikian tak ada salahnya bila kita mencoba menengok langit Sabtu dini hari mendatang. Bila beruntung, nyala-nyala api dengan ekor panjang keperakan akan mempertunjukkan tariannya di langit yang cerah. Wow...

Read More......

Jumat, 02 Januari 2009

Hi-Tech

Mobil Listrik LIPI, "Jantungnya" Dipatenkan
Jumat, 2 Januari 2009 | 07:54 WIB
PERSOALAN transportasi yang sering dihadapi antara lain perlunya moda transportasi untuk area-area terbatas, seperti bandar udara, rumah sakit, atau kawasan wisata. Mobil atau motor konvensional dianggap tidak sesuai.

Selain ukurannya yang terlalu besar, mobil berbahan bakar premium menghasilkan gas buang sehingga dianggap tidak ramah lingkungan. Adapun motor memiliki kelemahan dari segi daya angkutnya.

Menghadapi kebutuhan ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui sejumlah riset yang dilakukan sejak 1995 berhasil menciptakan mobil listrik yang ramah lingkungan dan sangat sesuai daya angkutnya.

”Jantung” dari mobil listrik yang dinamai Marlip alias Marmut Listrik LIPI itu berupa sistem penggerak dengan sakelar mekanisme maju mundur (SM3) yang sudah didaftarkan patennya sejak enam tahun silam.

”Sakelar mekanisme maju mundur atau SM3 berhasil dirancang untuk menurunkan biaya sampai 10 persen, jika dibandingkan pada penggunaan beberapa solenoid yang lazim untuk sistem penggeraknya,” ujar Masrah, perancang Marlip pada Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI di Bandung.

Mudah perawatan

Solenoid merupakan komponen sistem induksi yang bekerja ketika mendapat aliran listrik dari sistem baterai, kemudian mendorong bekerjanya sistem penggerak pada motor. Pada pengembangan terakhir Marlip, Masrah memodifikasi mobil listriknya itu dengan satu solenoid saja, sedangkan fungsi tiga solenoid lainnya digantikan dengan SM3 yang lebih irit dan sedang dipatenkan.

SM3 merupakan sistem kerja manual pada mobil listrik Marlip. Mekanisme ini selain lebih irit juga lebih memudahkan perawatan bagi penggunanya. Ini cocok dengan tipikal masyarakat yang memiliki daya beli rendah, dilengkapi kinerja perawatan yang rendah pula.

Produksi Marlip antara tahun 2002 dan 2006 sudah dihasilkan delapan tipe untuk keperluan khusus, bukan untuk keperluan sarana transportasi di jalan umum. Ketentuan batas kecepatan maksimum untuk keperluan khusus itu di bawah 50 kilometer per jam.

”Modifikasi Marlip lebih lanjut bisa menghasilkan mobil listrik dengan kecepatan di atas 50 kilometer per jam atau menyamai sarana transportasi umum yang digunakan sekarang. Pengembangannya akan sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan investasi,” kata Masrah.

Investasi riset terhenti

Marlip dengan delapan tipe sekarang sudah dipasarkan untuk mobil patroli polisi, mobilisasi pasien di rumah sakit, mobil golf, dan juga untuk keperluan mobil wisata. Semuanya tanpa izin khusus dari kepolisian karena batas maksimum kecepatannya hanya 40 kilometer per jam.

Menurut Mochamad Ichwan, yang baru saja melepas jabatan struktural sebagai Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI, Marlip yang diproduksi dengan delapan tipe itu mencapai jumlah 100 unit lebih. Di antaranya tersebar di setiap kepolisian daerah di Indonesia.

”Asal usul meriset mobil listrik Marlip ini pada tahun 1995. Ide awal yang mengemuka saat itu untuk mencapai gagasan masa depan di bidang transportasi dengan menggunakan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan,” kata Ichwan.

Antara tahun 1995 dan 2000, hasil riset mobil listrik LIPI menghasilkan rancangan sistem penggerak. Sistem penggerak terus dimodifikasi hingga tahun 2002 didaftarkan patennya dengan salah satu klaim utama berupa SM3 dengan nama periset Masrah.

Ichwan mengakui, temuan sistem penggerak SM3 belumlah dapat disandingkan dengan teknologi mutakhir yang sudah diterapkan industri otomotif dunia yang lebih dulu mengarahkan produksi mobil masa depan ramah lingkungan. Namun, setidaknya Marlip dengan ”jantung” SM3 sebagai sistem penggerak yang lebih irit itu bisa menjadi embrio industri otomotif nasional yang bertumpu pada gagasan mobil hemat energi dan ramah lingkungan.

Untuk menuju komersialisasinya, menurut Ichwan, tidak ada jalan lain melalui pengembangan sebuah riset terus-menerus. Investasi riset pada tahap awal memang menjadi tanggungan pemerintah, hingga waktu tertentu selagi pihak swasta belum mampu melakukannya. Namun, sejak 2008 investasi riset untuk mobil listrik ini terhenti.

”Pengembangan riset sekarang diarahkan pada konversi (penggantian) atau konservasi (penghematan) bahan bakar berbagai peralatan seperti pada mesin diesel. Manfaatnya ke depan juga banyak mengingat bahan bakar minyak makin terbatas,” kata Ichwan.

Embrio industri

Optimisme yang dibangun Ichwan, supaya Marlip menjadi embrio industri otomotif dalam negeri memiliki banyak tantangan. Persaingan dengan industri otomotif internasional di era pasar bebas nanti sepertinya tidak memungkinkan, apalagi ketika melihat persoalan-persoalan mendasar di Indonesia, seperti pada pengurusan paten yang terlalu lama.

Menurut Masrah, tahapan paten Marlip pada 2009 untuk sosialisasi usulan klaim teknologi yang akan dipatenkannya. Selanjutnya, akan ditempuh uji substantif teknologi apa saja yang akan diklaim menjadi hak paten.

”Pada umumnya, paten bisa diperoleh dalam enam tahun,” ujar Masrah.

Lemahkan daya saing

Selain tantangan pada lambatnya pemrosesan paten, seperti dikatakan Ichwan, investasi riset mobil listrik yang terhenti sejak 2008 telah melemahkan daya saing Marlip. Padahal, dunia otomotif hemat energi dan ramah lingkungan sekarang terus berpacu.

Beberapa teknologi yang berkembang terkait dengan mobil listrik di dunia saat ini meliputi mobil listrik dengan baterai, mobil hibrid, mobil surya, dan mobil sel bahan bakar (fuel cell). Marlip tergolong mobil listrik yang tidak menempati posisi daya saing tinggi karena mekanisme pengisian listrik pada baterainya yang kurang fleksibel seperti pada mobil hibrid, mobil surya, atau mobil sel bahan bakar.

Kelebihan mobil hibrid dengan energi kinetik dari mesin yang digerakkan dengan bahan bakar minyak adalah bisa menyalurkan listrik langsung ke baterainya. Mobil sel surya dapat menyimpan listrik yang berhasil diubah dari sinar matahari. Kemudian mobil sel bahan bakar saat ini dipandang sebagai mobil masa depan yang paling diharapkan karena ramah lingkungan dan hemat energi dengan bahan bakar hidrogen.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Jan Sopaheluwakan menuturkan, Jepang dengan pengembangan teknologi mobil sel bahan bakarnya sekarang sudah menargetkan pada tahun 2015 akan menjadikan sebagai era mobil berbahan bakar hidrogen negaranya. Mobil-mobil yang diproduksi Jepang dan diekspor ke berbagai belahan dunia akan berubah menjadi mobil sel bahan bakar dengan bahan bakar hidrogen.

Terdapat dua alasan yang menjadikan hidrogen paling berpeluang untuk bahan bakar sarana transportasi ke depan, yaitu karena ramah lingkungan dengan limbah berupa air murni dan secara alamiah hidrogen sangat banyak tersedia. Gas hidrogen dapat diperoleh dengan proses elektrolisa atau mengaliri listrik ke dalam air. Cara ini tidak akan mengganggu keseimbangan alam.

Bagi Ichwan dan Masrah, mereka memahami betul kesulitan dan tantangan untuk menjadikan Marlip sebagai embrio industri di dalam negeri. Namun, mereka menandaskan, Marlip hanyalah pijakan awal untuk menuju berbagai modifikasi teknologi berikutnya, termasuk menjadikannya sebagai mobil berbahan bakar hidrogen.

Sesuatu yang sekarang jarang diingat dalam sebuah pengembangan industri adalah mendapatkan pijakan awal atau landasannya yang kuat. Dalam hal ini, Marlip menjadi suatu contoh landasan pengembangan teknologi transportasi masa depan yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Read More......