Asal Template

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger


Kamis, 11 Desember 2008

Kantin Kejujuran

Kantin Kejujuran, Butuh Kawalan Guru
MALANG - Kantin kejujuran yang dibuka perdana di enam sekolah se-Kota Malang mutlak membutuhkan pengawalan guru. Tanpa adanya pembinaan dari guru atau kepala sekolah, keberadaan kantin yang punya misi mulia itu sulit dipertahankan. Setidaknya, pengalaman 30 tahun lalu membuktikan bahwa kantin kejujuran tak bisa 100 persen dikelola oleh siswa.

Pengamat pendidikan Malang Raya Kamilun Muhtadin kemarin menjelaskan di era 70-an, sudah ada pembentukan kantin sejenis. Penggagasnya guru pendidikan agama Islam Drs H. Muqoddas Murtadlo dari Malang. Namanya Koperasi Sekolah Generasi Tepercaya. Pengelolanya adalah murni koperasi sekolah yang digawangi oleh siswa.

Dalam waktu setahun, koperasi (dulu kantin sering disebut koperasi) itu pun tutup. Sebab, setelah dihitung-hitung, koperasi harus tekor. Pemasukan tidak seimbang dengan pengeluaran. Pembelajaran kejujuran melalui kantin itu sulit bertahan karena tak ada pengawalan guru. "Untuk tahun-tahun pertama, guru tetap harus mengawal. Setelah siswa terbiasa, baru dilepas sedikit sedikit," saran mantan Kasek SMAN 4 Kota Malang ini.

Seperti diketahui, enam sekolah di Kota Malang ditetapkan sebagai sekolah percontohan kantin kejujuran. Enam sekolah itu adalah SDN Pandanwangi I, SDN Tungjungsekar I, SMPN 5, SMPN 10, SMAN 5, dan SMAN 10. Peresmian kantin kejujuran dipusatkan di SND Pandanwangi 1. Wali Kota Peni Suparto, Kajari Kota Malang Witono, Kapolresta AKBP Atang Heradi, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Bahman turut hadir.

Kamilun menambahkan kantin kejujuran dibentuk tanpa tahap sosialisasi yang cukup dan waktu uji coba. Untuk itu, agar tidak terlalu tekor, maka sebaiknya menyediakan makanan ringan untuk sementara. Setelah kultur terbentuk, maka bisa ditingkatkan jenis dagangannya menjadi lebih beragam. "Kultur diciptakan dulu, baru mendorong jual beli secara jujur," saran mantan Kadiknas Kabupaten Malang ini. (yos/lia)

Tidak ada komentar: